Putra Mantan Panglima Militer Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara
Ayahnya mengabdi di militer selama lebih dari empat dekade, pernah terpilih menjadi anggota Knesset pada 2022.
Putra menteri pemerintahan Israel, Gadi Eisenkot, seorang anggota kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tewas di Gaza utara. Demikian diumumkan militer Israel kemarin.
Putra Mantan Panglima Militer Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara
Militer Israel menyatakan Gal Meir Eisenkot, 25 tahun, seorang prajurit tempur di Brigade Komando Cadangan ke-551 Batalyon 699, tewas dalam operasi militer di Gaza.
Ayahnya menjabat sebagai kepala staf umum militer Israel dari Februari 2015 hingga Januari 2018. Ia mengabdi di militer selama lebih dari empat dekade, pernah terpilih menjadi anggota Knesset pada 2022 dan merupakan anggota Partai Persatuan Nasional Benny Gantz.
Dalam sebuah pernyataan, Gantz memberikan penghormatan kepada putra Eisenkot, “Semoga kenangan Gal dan kenangan semua yang gugur dalam pertempuran untuk tanah air kita semua diberkati. Juga atas namanya, juga atas nama mereka, kami melanjutkan misi ini.”Netanyahu juga menyampaikan belasungkawa kepada Gadi Eisenkot.
"Israel dan warga Israel berkabung bersama Anda," tulisnya dalam unggahan di X.
Times of Israel melaporkan sebelumnya pada Kamis tiga tentara Israel lainnya juga tewas di Gaza, sementara satu warga Israel tewas di utara Israel oleh peluru anti-tank yang ditembakkan dari arah Lebanon.
Netanyahu memperingatkan kelompok Lebanon, Hizbullah, bahwa Israel akan mengubah Beirut, ibu kota negara itu, serta wilayah selatan Lebanon menjadi "Gaza dan Khan Younis" jika terjadi perang habis-habisan.
Sementara itu, AS menyarankan Israel untuk membatasi jumlah korban sipil di Gaza selatan setelah melanjutkan serangan daratnya sejak awal bulan ini.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memberitahu pejabat di kabinet perang Israel pemerintahan Biden percaya konflik ini seharusnya berakhir dalam beberapa pekan, bukan beberapa bulan, menurut laporan dari Wall Street Journal.
Pada Kamis pejabat Gedung Putih, Jonathan Finer, mengatakan AS belum memberikan Israel "batas waktu final" untuk mengakhiri operasi tempur di Gaza.
Sejak perang antara Israel dan Palestina pecah pada 7 Oktober, setidaknya 414 tentara Israel tewas, dengan 88 di antaranya tewas di Gaza.