Jaringan Telepon dan Koneksi Internet di Jalur Gaza Tersambung Kembali
Israel memutus jaringan komunikasi dan internet di Jalur Gaza pada Sabtu.
Israel memutus jaringan internet di Jalur Gaza, Palestina, pada Sabtu.
Jaringan Telepon dan Koneksi Internet di Jalur Gaza Tersambung Kembali
Komunikasi telepon dan internet secara berkala tersambung kembali di Jalur Gaza, seperti dilaporkan media Palestina pada Minggu (29/10).
Sumber: Al-Arabiya
- Israel Kepung Kota Gaza, Tolak Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata
- "Tanpa Air, Listrik, dan Makanan, Mereka Ingin Membuat Gaza Kembali ke Zaman Batu"
- Israel Tak Izinkan Masuk Ratusan Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
- Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Warga Palestina yang trauma dengan bombardir Israel di wilayah yang terkepung tersebut berjuang menghubungi keluarga maupun teman-teman mereka yang ada di Gaza.
Sejumlah media Palestina melaporkan, komunikasi dan internet kembali masuk secara bertahap ke Gaza. Pasukan penjajah Israel melancarkan operasi darat di Gaza yang menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai fase kedua dari perang tiga pekan yang bertujuan menghancurkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sumber: Al Arabiya
Penduduk Gaza yang terkepung menghadapi pemadaman komunikasi dan internet total setelah pesawat-pesawat tempur Israel menjatuhkan bom dan pasukan serta kendaraan lapis baja mereka masuk ke daerah kantong yang dikuasai Hamas, ketika para pemimpin militer Israel memberi isyarat bahwa mereka bersiap untuk memperluas serangan darat.
Pada Sabtu, pemadaman telepon dan internet mengisolasi orang-orang di Jalur Gaza dari dunia luar dan satu sama lain. Mereka tidak bisa menghubungi orang-orang terkasih, ambulans, atau teman di tempat lain karena Israel memperluas serangan udara dan daratnya. Mereka juga tidak bisa dihubungi keluarga mereka yang tinggal di luar Gaza maupun luar negeri.
Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional mengatakan pemadaman listrik yang dimulai pada Jumat malam telah memperburuk situasi yang sudah menyedihkan karena menghambat operasi penyelamatan dan membuat mereka tidak bisa menghubungi staf di lapangan.
Israel menyerang Gaza sejak 7 Oktober, membunuh lebih dari 8.000 orang, termasuk anak-anak. Sampai saat ini, pasukan penjajah Israel masih terus membombardir Jalur Gaza.