Jihadis asal Indonesia bawa masuk ratusan militan ke Marawi
Menurut seorang sumber, 100 militan yang tiba dalam beberapa kelompok itu langsung menuju Mindanao dari Indonesia untuk memperkuat pasukan mereka yang terperangkap di Marawi.
Sedikitnya 100 jihadis asing yang baru mengikuti latihan militer ISIS di Indonesia dilaporkan memasuki Filipina lima bulan sebelum pengepungan di Marawi resmi berakhir. Menurut seorang sumber, 100 militan yang tiba dalam beberapa kelompok itu langsung menuju Mindanao dari Indonesia untuk memperkuat pasukan mereka yang terperangkap di Marawi.
"Beberapa dari mereka berhasil sampai ke Marawi namun kebanyakan tidak lolos masuk karena ketatnya keamanan yang diberlakukan oleh pasukan pemerintah di sekitar kota tersebut," kata sumber tersebut, sebagaimana dikutip dari Philstar, Kamis (23/11).
Kehadiran jihadis asing ini, kata sumber tersebut, bisa jadi menjadi alasan Presiden Rodrigo Duterte terus mengatakan bahwa permasalahan terorisme di negara itu masih belum berakhir, meski kelompok Maute berhasil dikalahkan.
"Ini yang menyebabkan kekhawatiran kami terlebih sebentar lagi Hari Natal akan tiba," ungkapnya.
Sementara itu, seorang pejabat senior anti-teror menolak untuk mengonfirmasi kehadiran jihad asing dalam jumlah besar ke negara itu.
"Kami masih memvalidasi berita ini," ujar pejabat tersebut.
Meski demikian, dia mengaku bahwa belasan militan asing memang memasuki negara itu lewat Palawan dan Tawi-Tawi, Malaysia. Namun beberapa dari mereka berasal dari Timur Tengah.
Pejabat itu juga menambahkan, pemerintah saat ini sedang memverifikasi kehadiran jihadis asing bukan hanya di Mindanao, tetapi juga kota lainnya termasuk Manila.
Ada pula laporan bahwa seluruh jihadis asing ini, termasuk yang ada hubungannya dengan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Baslian, dan Tawi-Tawi, digerakkan oleh teroris asal Indonesia bernama Abu Muhammad Busrow. Saat ini dia menjadi buronan kelas kakap bersama dengan teroris dari Yordania.
Selama pertempuran berlangsung dari 23 Mei sampai 23 Oktober, pasukan militer Filipina telah berhasil menumbangkan 900 teroris, di mana sekitar 20 orang di antaranya kelihatan seperti orang asing.