Joe Biden Janji Bakal Pilih Tokoh Muslim di Pemerintahan Jika Menang Pilpres AS
Mantan wakil presiden ini menambahkan, dia juga akan mencabut larangan kunjungan dari negara mayoritas muslim.
Capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden kemarin berjanji akan melibatkan muslim Amerika dalam pemerintahannya jika terpilih pada Pemilu November mendatang.
"Kalian (warga Muslim Amerika) layak memiliki seorang presiden yang akan bekerja sama dengan kalian dalam upaya-upaya ini - tidak mengorbankan kalian. Jika saya punya kesempatan terpilih jadi presiden AS, kita akan bekerja bersama demi masa depan yang lebih baik, dengan segenap hati kita, dengan tangan kita, dengan pilihan kita," jelasnya saat mengisi webinar dengan pemilih dari warga muslim Amerika, dilansir Alarabiya, Selasa (21/7).
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Bagaimana cara Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo? Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
-
Apa yang digunakan Joe Biden untuk berkomunikasi secara rahasia? Kemudian saat rencana Rusia mau menginvasi Ukraina, Presiden Joe Biden punya alat komunikasi yang dipercaya. Ia menggunakan iPhone berlogo khusus berwarna emas bertuliskan ‘Segel Presiden Amerika Serikat’.
-
Apa yang diklaim Joe Biden mengenai harga insulin? "Kami menurunkan harga obat resep, yang merupakan masalah besar bagi banyak orang, menjadi USD15 untuk suntikan insulin, dibandingkan USD400," ujar Biden.
-
Mengapa Putin lebih suka Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Mantan wakil presiden ini menambahkan, dia juga akan mencabut larangan kunjungan dari negara mayoritas muslim.
"Jika jadi presiden, saya akan mengakhiri larangan bagi Muslim (masuk AS) pada hari pertama. Hari pertama," tegasnya mengacu pada larangan yang dikeluarkan pemerintahan Donald Trump pada 2017.
Larangan ini ditujukan bagi hampir semua imigran dan pelancong dari tujuh negara dengan populasi mayoritas muslim. Kebijakan ini direvisi di tengah gugatan ke pengadilan, tetapi Mahkamah Agung AS akhirnya menguatkannya pada Juni 2018.
Trump menjadikan tindakan keras terhadap imigrasi sebagai fokus kampanye Pilpres 2020-nya. Kebijakan ini populer di kalangan pendukung Partai Republik.
Biden, dalam webinar bertema “Million Muslim Votes Summit” menyampaikan, "Muslim Amerika adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump."
Biden mengatakan dia berharap "kami diajar lebih banyak di sekolah kami tentang ajaran Islam."
(mdk/pan)