Didukung Joe Biden di Pilpres AS, ini Rekam Jejak Kamala Harris soal Israel & Palestina
Kamala Harris jadi calon kuat pengganti Joe Biden di Pilpres AS usai mundur dari pencalonan.
Didukung Joe Biden di Pilpres AS, ini Rekam Jejak Kamala Harris soal Israel & Palestina
Joe Biden memilih Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat di Pilpres 2024 dari Partai Demokrat.Dalam akun X pribadinya, Biden mengumumkan pengunduran dirinya sebagai calon presiden di Pilpres 2024 dan memberikan dukungan penuh kepada Kamala Harris.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini," kata Biden dilihat dari unggahannya di akun X @JoeBiden, Senin (22/7).
Pencalonan Kamala Harris di Pilpres AS 2024 tentu memunculkan spekulasi terutama akan dibawa kemana arah politik Amerika Serikat terkait konflik Israel-Palestina.
Meski dikenal pro Yahudi dan memiliki hubungan akrab dengan Israel, Kamala Harris juga vokal menekan aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Dalam beberapa kesempatan, Kamala Harris kerap mengkritisi sikap Israel dan dunia yang terkesan lamban dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Lantas seperti apa rekam jejak Kamala Harris soal isu Israel-Palestina? Simak ulasan berikut ini.
Dekat dengan Israel
Selama menjabat sebagai wakil presiden, Kamala Harris memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Israel.
Bahkan jauh sebelum menjabat sebagai wapres, Kamala secara intensif berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu guna menjaga hubungan AS-Israel.
Lewat kampanyenya, Direktur Komunikasi Kampanye Harris pada 2019 mengatakan dukungan untuk Israel adalah hal yang sangat penting.
Harris memiliki keyakinan Israel juga memiliki hak untuk hidup dan mempertahankan diri dari serangan, termasuk serangan roket dari Gaza.
Bela Israel di Peristiwa 7 Oktober 2023
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menjadi dalih Israel melakukan genosida di Gaza.
Hingga detik ini, 40 ribu lebih warga Gaza tewas akibat serangan brutal Israel. Kebanyakan dari jumlah itu adalah wanita dan anak-anak.
Dalam pidatonya di Gedung Putih pada 2 Desember 2023, Kamala Harris menyatakan aksi balasan yang dilakukan Israel adalah bentuk membela diri.
"Presiden Biden dan saya sudah jelas bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri. Kami akan tetap teguh pada keyakinan itu," pernyataan Haris dalam pidatonya.
Dirinya juga menyebut serangan Hamas sebagai aksi teror yang menyebabkan ribuan warga Israel tewas. Menurutnya, krisis Israel dan Palestina harus segera selesai lewat two state solution.
"Saya yakin itu benar [two state solution], tapi kita harus menempatkan diskusi ini dalam konteksnya. Mulai tanggal 7 Oktober, Hamas melakukan aksi teroris dengan membantai lebih dari 1.200 warga Israel," ujar Harris dimuat Jerusalem Post Jumat (16/2).
Kecam Serangan Israel ke Gaza
Kamala Harris mengecam Israel atas tingginya jumlah korban warga sipil Palestina di Gaza.
Saat menyusun visi AS untuk Gaza pasca-konflik, ia mendesak Israel agar melindungi para korban.
Mengutip dari Reuters, Selasa (23/7) meski serangan balik Israel kepada Hamas adalah sah sebagai bentuk pertahanan diri, ia meminta Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional.
"Ketika Israel mengejar tujuan militernya di Gaza, kami yakin Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah," sebutnya.
Lebih Berempati Terhadap Palestina
Fakta menyebutkan adanya kedekatan Kamala Harris dengan Israel dan Yahudi. Meski demikian, ia terbilang lantang menyuarakan bencana kemanusiaan di Gaza.
"Harris lebih vokal dalam menyuarakan bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza selama perang sembilan bulan, dengan mengatakan pada awal Maret bahwa "Orang-orang di Gaza sedang kelaparan," kutip dari The Jerusalem Post.
Kamala Harris juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Palestina dalam pidatonya saat memperingati The 59th Anniversary of Bloody Sunday di Selma, Alabama pada 4 Maret 2024.
"Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan, dan itulah yang saat ini sedang dibahas."
"Ini akan membuat para sandera keluar dan mendapat banyak bantuan," kata Harris dikutip YouTube The White House, Senin (22/7).
Dengan tegas, Kamala menyebut kondisi di Gaza "sangat tidak manusiawi, dan kemanusiaan kita bersama memaksa kita untuk bertindak."
"Masyarakat di Gaza kelaparan. Kondisinya amat tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak."
"Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan," tambah dia.