Joe Biden Sebut China akan Tanggung Akibat Pelanggaran HAM Terhadap Muslim Xinjiang
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan China akan menanggung akibatnya atas pelanggaran HAM yang dilakukannya, khususnya terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan China akan menanggung akibatnya atas pelanggaran HAM yang dilakukannya. Hal itu disampaikan Biden menanggapi pertanyaan di acara televisi tentang perlakuan China terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.
Presiden China Xi Jinping telah menuai kritik global karena memenjarakan minoritas Uighur di kamp-kamp interniran dan pelanggaran HAM lainnya.
-
Mengapa pemimpin muslim Amerika menentang pencalonan kembali Joe Biden? Pemimpin muslim Amerika di beberapa negara bagian akhir pekan lalu berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka menentang upaya pencalonan kembali Presiden Joe Biden sebagai presiden AS pada 2024 karena dukungannya terhadap perang Israel di Gaza.
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
“Yah, China akan menanggung akibatnya dan dia tahu itu,” kata Biden tentang Xi ketika didesak terkait masalah itu di acara yang disiarkan CNN pada Selasa.
Biden menyampaikan, AS akan menegaskan kembali peran globalnya dalam menyuarakan HAM. Dia mengatakan pihaknya akan bekerja dengan komunitas internasional agar China melindungi HAM.
“China sedang berusaha keras menjadi pemimpin dunia dan mendapatkan julukan itu dan untuk bisa melakukan itu mereka harus mendapat kepercayaan negara lain,” jelas Biden, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (18/2).
“Sepanjang mereka terlibat dalam aktivitas yang berseberangan dengan HAM dasar, itu akan sulit bagi mereka untuk melakukan itu (berusaha menjadi pemimpin dunia),” tambahnya.
Dalam pembicaraan telepon selama dua jam dengan Presiden Xi bulan ini, Biden menekankan prioritas AS untuk melestarikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana AS dan China adalah saingan strategis utama.
Dia juga menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan dan masalah hak asasi yang "memaksa dan tidak adil" di Beijing, seperti tindakan keras di Hong Kong, penahanan di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya.
China membantah tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang, dan berdalih penahanan warga Uighur di kamp-kamp termasuk dalam program pelatihan vokasi untuk mencegah ektremisme dan separatisme Islamis.
Mantan Presiden Donald Trump menerapkan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang terkait dengan pelanggaran HAM di Xinjiang, dan Presiden Biden yang mulai menjabat pada 20 Januari, telah memperjelas rencananya untuk terus melakukan pendekatan keras kepada Beijing terkait isu ini dan isu lainnya.
Awal bulan ini, Departemen Luar Negeri As mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan laporan BBC terkait pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap perempuan di kamp interniran untuk menahan etnis Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.
China membantah tuduhan itu dan mengatakan laporan itu tanpa dasar faktual. China juga melarang siaran BBC World News di wilayahnya menyusul laporan tersebut.
(mdk/pan)