Joshua Wong, Aktivis yang Rela Dipenjara Demi Cintanya terhadap Hong Kong
Joshua Wong, 22 tahun, kemarin keluar dari penjara setelah menjalani hukuman selama satu bulan karena demonstrasi pada 2014.
Sehari setelah panitia demo mengatakan dua juta warga Hong Kong turun ke jalan untuk berunjuk rasa menentang undang-undang ekstradisi ke China, salah satu ikon pro-demokrasi dibebaskan dari penjara.
Joshua Wong, 22 tahun, kemarin keluar dari penjara setelah menjalani hukuman selama satu bulan karena demonstrasi pada 2014.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang terjadi di sebagian besar kota-kota besar di Tiongkok? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal Science, hampir separuh dari kota-kota besar di Tiongkok sedang tenggelam.
-
Bagaimana cara warga Jakarta beralih ke singkong? Salah satu pembeli bernama Wahyudi mengaku mulai beralih dari beras ke singkong sejak beberapa waktu terakhir. Menurut dia, harga beras saat ini jauh lebih mahal daripada singkong. Selain itu, umbi singkong dianggap lebih sehat bagi tubuh dibanding beras yang lebih banyak mengandung karbohidrat.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Dimana warga Jakarta beralih ke singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
-
Siapa yang mengajak Abidzar ke Hong Kong? Sosok artis cantik Selvi Kitty kerap pergi mengunjungi berbagai tempat indah di dalam maupun luar negeri. Baru-baru ini, Selvi terpantau tengah terbang ke Hong Kong. Tak sendirian, Selvi mengajak serta Abidzar sang anak semata wayang.
"Ini waktu yang tepat untuk bergabung dalam perjuangan demi kebebasan dan demokrasi," kata dia kepada CNN setelah dibebaskan. "Lima tahun lalu setelah Gerakan Payung, kami mengatakan kami akan kembali. Kemarin dua juta orang turun ke jalan. Ini menunjukkan warga Hong Kong sudah menyadari ini adalah perjuangan yang panjang."
Wong juga menyerukan tuntutan demonstran yang menginginkan pemimpin Hong Kong Carrie Lam mundur.
"Mengapa Carrie Lam harus menunggu penundaan undang-undang itu sampai satu juta orang turun ke jalan, itu karena dia tidak dipilih oleh rakyat Hong Kong. Ini saatnya dia turun," kata Wong, seperti dilansir laman CNN, Senin (17/6).
©AFP PHOTO/AARON TAM
Joshua Wong adalah sosok yang memimpin ratusan ribu warga Hong Kong untuk turun ke jalan selama dua bulan menyerukan pemilu yang bebas pada 2014. Usianya kala itu baru 17 tahun.
Wong memimpin demo Gerakan Payung, reaksi terhadap keputusan Beijing yang ingin mengatur pemilihan pemimpin Hong Kong.
Bersama teman kuliahnya, Nathan Law dan Alex Chow, Wong berorasi dan menyerukan pemogokan massal namun perjuangan mereka lima tahun lalu itu gagal.
Wong menarik perhatian dunia bak seorang Daud melawan Goliat dari Partai Komunis China. Dia bahkan dipuji dan dianggap sebagai sosok berpengaruh oleh majalah terkemuka Time, Fortune, dan Foreign Policy.
Wong juga menjadi tokoh dalam dokumenter di Netflix "Remaja vs Kekuasaan" yang dirilis pada 2017.
Wong adalah putra dari pasangan Grace dan Roger Wong, kelas menengah Hong Kong penganut Nasrani. Dia memulai kegiatan aktivisnya di usia 13 tahun dengan memprotes rencana pembangunan rel kereta cepat yang menghubungkan Hong Kong dengan China daratan.
Pada usia 15 tahun Wong berkampanye dan sukses membatalkan rencana program pendidikan nasional yang pro-China. Dia memimpin unjuk rasa sekitar 120 ribu orang yang memblokir gedung parlemen selama 10 hari.
Dengan kata lain, dia menjadi perintis metode berunjuk rasa dengan melakukan aksi damai di jalan tanpa kekerasan setelah sekian lama demonstrasi mengalami kegagalan.
Tapi aksinya itu diganjar hukuman. Jaksa menjebloskannya ke penjara dan juga para pemimpin demo lainnya.
Mei lalu dia dijatuhi hukuman dua bulan setelah mengakui bersalah karena menghalangi aparat dalam membubarkan tenda demonstrasi pada 2014.
Dia juga didakwa melakukan pelemparan batu terhadap halaman depan gedung pemerintahan dalam unjuk rasa 2014.
©AFP PHOTO
Bersama Nathan Law dan Alex Chow, Wong mendirikan partai politik Demosisto yang mengkampanyekan 'nasib Hong Kong harus ditentukan oleh orang Hong Kong' tapi bukan menuntut kemerdekaan. Misi itu jelas bertentangan dengan Beijing.
Wong berkukuh, orang Hong Kong harus menentukan masa depan kota mereka sendiri, bukan oleh para pejabat Partai Komunis China di Beijing.
Sejak demonstrasi Gerakan Payung, dia dilarang masuk ke Malaysia, Thailand, dan diserang di jalanan oleh orang-orang pro-China di Taiwan. Tapi Wong mengatakan dia pantang mundur.
Dalam sebuah artikel yang dia tulis untuk majalah Time pekan lalu dari penjara--di saat demonstran kembali turun ke jalan menentang undang-undang ekstradisi--Wong menulis: "Penjara adalah harga yang saya tahu harus saya bayar demi kota yang saya cintai."
Baca juga:
China Janji Tetap Dukung Pemimpin Hong Kong Meski Jutaan Demonstran Paksa Dia Mundur
Permintaan Maaf Pemimpin Hong Kong Ditolak Demonstran
Lelah Berunjuk Rasa, Warga Hong Kong Tidur di Jalanan
Didesak Turun 2 Juta Demonstran, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf
Aksi Protes Jutaan Warga Tuntut Pemimpin Hong Kong Mundur
Aksi Warga Hong Kong Bersihkan Sisa Demo RUU Ekstradisi