Kabar Baik, Rusia Tidak akan Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan Barat untuk tidak meremehkan risiko perang nuklir di Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexei Zaitsev kemarin mengatakan negaranya tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Zaitsev mengatakan kepada wartawan, penggunaan senjata nuklir oleh Rusia--seperti yang ramai dibahas pejabat Barat--tidak akan terjadi dalam perang ini.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Vietnam melawan Rusia? Dalam pertandingan melawan Rusia di Stadion My Dinh, Vietnam memutuskan untuk menurunkan Dang Van Lam sebagai kiper sejak awal laga. Kiper berusia 31 tahun ini membuat Filip Nguyen harus puas berada di bangku cadangan. Namun, pada menit ke-61, terjadi insiden konyol di pertahanan Vietnam. Mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk memblokir serangan Rusia, tetapi sebuah umpan kembali dari Vu Van Thanh menjadi malapetaka ketika Dang Van Lam tidak berhasil menyentuh bola. Ia hanya menendang udara, dan bola pun meluncur perlahan menuju gawang Vietnam, menciptakan gol bunuh diri. Ini adalah gol kedua dari total tiga gol yang menandai kemenangan Rusia.
Laman Reuters melaporkan, Sabtu (7/5), Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) William Burns pada 14 April lalu mengatakan, karena kondisi pasukan Rusia yang mengalami kemunduran di Ukraina, "tak seorang pun dari kita bisa mengabaikan potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir berkekuatan ringan."
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan Barat untuk tidak meremehkan risiko perang nuklir di Ukraina.
Dalam wawancara di televisi pemerintah, Lavrov juga mengatakan, inti dari setiap perjanjian untuk mengakhiri konflik di Ukraina akan sangat bergantung pada situasi militer di lapangan.
Rusia melakukan banyak hal untuk menjunjung prinsip-prinsip dalam upaya mencegah perang nuklir dengan cara apa pun, kata dia.
"Ini posisi penting kami yang mendasari segalanya. Risikonya kini cukup besar," kata Lavrov, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Selasa (26/4).
Pada Maret lalu Lavrov juga menuturkan, jika perang dunia ketiga terjadi maka akan melibatkan perang nuklir dan akan sangat merusak.
Rusia akan menghadapi ancaman nyata jika Kiev memperoleh senjata nuklir, kata dia.
Baca juga:
Siapa Alina Kabaeva, Sosok yang Disebut-sebut Kekasih Putin?
Intelijen AS Bantu Ukraina Tenggelamkan Kapal Perang Rusia
Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia di Medan Pertempuran
Israel Kian Terang-Terangan akan Bantu Militer Ukraina Lawan Rusia
"Kami Harusnya Tidak Memberi Mereka Panggung Lagi untuk Menyebarkan Kebohongan Ini"
Rusia Ungkap Jumlah Tentara Ukraina yang Menyerah dan Jadi Tawanan Perang