Kasus Covid-19 Ditemukan di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Ada sekitar satu juta orang Rohingya di kamp itu.
Dua pengungsi Rohingya dinyatakan positif mengidap Virus Corona di kamp pengungsi terbesar di dunia di Bangladesh.
BBC melaporkan, Jumat (15/5), ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di antara para pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh. Ada sekitar satu juta orang Rohingya di kamp itu.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Apa yang dilakukan warga terhadap pengungsi Rohingya? Ratusan pengungsi Rohingya yang berlabuh di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, diangkut warga menggunakan mobil ke kantor Gubernur Aceh.
-
Kenapa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
Para pejabat mengatakan bahwa mereka yang terinfeksi sekarang dirawat secara terpisah.
Sedangkan 1.900 pengungsi lainnya sekarang diisolasi untuk menjalani tes.
Sejak 14 Maret kebijakan lockdown sudah diberlakukan di kamp pengungsi Rohingya itu.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang dampak potensial virus terhadap para pengungsi Rohingya yang hidup dalam kondisi sempit dan padat dan memiliki akses terbatas kepada air bersih.
"Sekarang virus telah memasuki pemukiman pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar, kami sedang melihat prospek yang sangat nyata bahwa ribuan orang mungkin meninggal akibat COVID-19," kata Dr Shamim Jahan, direktur kesehatan Save the Children's di Bangladesh, dalam sebuah pernyataan.
"Pandemi ini dapat membuat Bangladesh mundur ke beberapa dekade lalu."
Manish Agrawal, direktur negara Bangladesh di Komite Penyelamatan Internasional, menunjukkan bahwa para pengungsi yang tinggal ada sebanyak 40.000 hingga 70.000 orang per kilometer persegi.
"Itu setidaknya 1,6 kali kepadatan populasi di atas kapal pesiar Diamond Princess, tempat penyakit ini menyebar empat kali lebih cepat daripada di Wuhan pada puncak wabah," katanya merujuk pada sebuah kapal pesiar di Jepang ketika COVID-19 menyebar dengan cepat.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Video Menyesatkan Tentang Covid-19 Ditonton Jutaan Orang di YouTube
Tolak Herd Immunity, Begini Strategi Singapura Hadapi Pandemi Covid-19
Penelitian: Virus Corona Menginfeksi Usus, Ginjal, dan Organ Lain
Belajar dari Cara Industri Porno Beradaptasi dengan Wabah Virus Corona
Cegah Corona, Ka'bah dan Hajar Aswad Dibersihkan, Diberi Parfum Lima Kali Sehari
Pandemi Covid-19 Perkuat Keberadaan ISIS, Targetkan Penyerangan Pasukan Irak
Warga Keracunan di AS Meningkat Sejak Pernyataan Trump Soal Suntikan Disinfektan
WHO Peringatkan Virus Corona Kemungkinan Tak Akan Hilang
Meniru Cara Swedia Hadapi Pandemi Corona, Bisakah Diterapkan di Seluruh Dunia?
FBI Tuding Peretas China Hendak Curi Data Penelitian Vaksin Covid-19