KBRI Abuja di Nigeria diancam teror kelompok militan
Staf KBRI mendapat ancaman lantaran warga Nigeria dieksekusi di Indonesia atas kasus narkoba.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibu Kota Abuja, Nigeria, mendapat ancaman surat dari kelompok menyebut dirinya M.O.G. Dalam surat tersebut, dikatakan staf KBRI akan menerima teror akibat sikap Indonesia mengeksekusi mati warga Nigeria yang terlibat kasus narkoba.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir membenarkan adanya surat ancaman tersebut. Dia menyatakan staf KBRI langsung menghubungi kepolisian setempat untuk tambahan pengamanan.
"Semua ancaman yang diterima kepada KBRI selalu ditindak lanjuti secara serius sesuai SOP," ujarnya ketika dihubungi awak media, Selasa (12/5).
Surat itu diterima KBRI Abuja pada Senin (11/5) pukul 09.00 waktu setempat. Arrmanatha, biasa dipanggil Tata, mengaku pemerintah kini terus mengkaji ancaman tersebut bersama aparat terkait.
"Saat ini sedang dilakukan investigasi terhadap surat tersebut dan keseriusan dari ancaman tersebut," tandasnya.
Surat ancaman ini tercetak di atas kertas bergambar militan bertopeng mengacungkan satu jari. M.O.G menyebutkan detail nama duta besar serta staf yang ada di KBRI untuk mempertegas ancaman.
"Kami tidak suka perkembangan sementara ini yang mana pemerintah Indonesia terus membunuh warga Nigeria," tulis surat ancaman tersebut.
Seperti diketahui, Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria adalah terpidana narkotika yang dieksekusi di Nusakambangan. Mereka divonis mati tanpa grasi, karena tertangkap basah oleh Badan Narkotika Nasional terus menjalankan bisnis haram dari sel tahanan pada September 2004 silam.
Sylvester Obiekwe Nwolise divonis bersalah karena kasus penyelundupan 1,2 kg heroin dan Okwudili Oyatanze kasus perdagangan 1,5 kg heroin.Keduanya dieksekusi pada 29 April lalu. Sebelumnya Daniel Enemua, juga warga Nigeria, dieksekusi lebih dulu pada 18 Januari.