Kekhawatiran FBI Soal Benarkah Trump Adalah Boneka Rusia
Tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey, aparat penegak hukum di AS merasa khawatir tentang kemungkinan Trump selama ini secara diam-diam bekerja untuk Rusia melawan kepentingan Amerika.
Tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) James Comey, aparat penegak hukum di AS merasa khawatir tentang kemungkinan Trump selama ini secara diam-diam bekerja untuk Rusia melawan kepentingan Amerika.
Sejumlah mantan pejabat penegak hukum dan sumber yang mengetahui kasus ini menuturkan hal itu kepada harian the New York Times.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
Untuk menangani hal ini FBI kemudian menggelar penyelidikan kontra-intelijen tentang apakah tindakan Trump bisa mengancam keamanan negara. Tak hanya itu FBI juga mencari tahu apakah Trump dengan sadar bekerja untuk Rusia atau tanpa sadar terpengaruh oleh Moskow.
Penyelidikan FBI juga mengarah pada persoalan apakah pemecatan Comey bisa memenuhi unsur keadilan.
Dikutip dari the New York Times, Jumat (11/1), sejumlah pejabat senior intelijen sebetulnya sudah curiga terhadap hubungan Trump dengan Rusia pada kampanye pemilu 2016. Tapi mereka menahan penyelidikan dengan pertimbangan belum ada kepastian bagaimana prosedur penyelidikan yang harus dilakukan dalam isu yang sensitif dan berdampak besar ini. Tapi peristiwa pemecatan Comey kemudian menjadi pemicu FBI untuk menggelar penyelidikan ini.
James Baker, pejabat di dewan jenderal FBI yang bertugas hingga akhir 2017 mengatakan, jika Trump memecat Comey untuk menghentikan penyelidikan keterlibatan Rusia pada pemilu maka itu menjadi isu keamanan nasional karena tindakan itu mengganggu upaya FBI dalam penyelidikan keterlibatan Rusia pada pemilu 2016 dan apakah ada orang Amerika yang terlibat.
"Tidak hanya ini akan menjadi isu yang menghalangi penyelidikan, tapi juga menghambat upaya kita untuk mencari tahu apa saja yang sudah dilakukan Rusia dan apa yang akan menjadi ancaman bagi keamanan nasional," kata Baker dalam kesaksiannya.
Sejauh ini memang tidak ada bukti yang diungkap ke publik tentang apakah Trump diam-diam menjalin hubungan atau melaksanakan instruksi dari pejabat pemerintah Rusia.
"Faktanya selama 1,5 tahun ini tidak ada bukti yang muncul menandakan tidak ada pelanggaran terhadap keamanan nasional, artinya mereka tidak menemukan apa-apa," kata Rudolp W Giuliani, pengacara Trump.
FBI menggelar dua tipe penyelidikan, yaitu kriminal dan kontra-intelijen. Penyelidikan kriminal biasanya berujung pada pemecahan masalah dalam wujud penangkapan dan dakwaan, sementara kontra-intelijen bertujuan mencari fakta untuk mengetahui apa yang dilakukan kekuatan asing dan menghentikan segala bentuk kegiatan anti-Amerika, seperti pencurian rahasia negara atau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Dalam banyak kasus operasi penyelidikan ini dilakukan secara rahasia, bahkan bisa berlangsung bertahun-tahun dan tidak ada penangkapan.
Baca juga:
Singapura dan Negara Ini Berpeluang Jadi Lokasi Kedua Pertemuan Trump & Kim Jong-un
Senat AS Sepakati Undang-undang Pembayaran Gaji PNS Meski Pemerintahan Masih Ditutup
Trump Tutup Pemerintahan, 800 Ribu PNS AS Tidak Gajian
Rapat Dengan Demokrat, Donald Trump 'Walk Out' Sambil Bilang 'Bye Bye'
Makin Banyak Warga AS Salahkan Donald Trump, Ini Penyebabnya
Turki Minta AS Serahkan Pangkalan Militer di Suriah, Jika Tidak akan Dihancurkan