Kisah 8 pembobol ATM kuras Rp 36 M dalam sehari
Salah satu tersangka bisa menarik Rp 28 juta dalam sehari.
Kejahatan pencurian dengan menggandakan kartu ATM nasabah bank telah banyak memakan korban dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan dalam waktu satu hari, delapan pencuri berhasil menarik uang tunai sebesar USD 3 juta atau RP 36 miliar jika kurs USD 1 = Rp 12 ribu.
Seperti dikutip digitalafro.com, Jumat (26/9), pembobolan uang tunai sebesar itu terjadi di New York pada 2013 silam. Dalam penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan New York menjelaskan, salah satu tersangka, Reyes, dalam sehari melakukan penarikan tiga kali dan berhasil menggasak uang USD 2.409 atau Rp 28 juta dari mesin ATM yang berada di Manhattan.
Sementara itu, Jaksa dari Brooklyn, Amerika Serikat, Loretta Lynch mengatakan, kejahatan konspirasi global ini telah menarik uang sebesar USD 45 juta atau Rp 540 miliar dari mesin ATM di seluruh dunia.
Kejahatan pembobolan kartu ATM dapat dilakukan karena teknologinya yang terbilang kuno. Para pelaku biasa menggandakan data pemilik kartu ATM melalui mesin skimmer.
Direktur perusahaan konsultan transaksi elektronik, Dave Birch mengatakan, seperempat pengguna kartu ATM berada di Amerika, tapi setengah kejahatan pembobolan ATM di dunia terjadi di negeri Paman Sam tersebut.
Dengan kata lain, kejahatan ini menimbulkan kerugian yang besar, tetapi tidak cukup besar untuk mengganti sistem keamanan untuk menggunakan teknologi yang baru. Perusahaan pembuat kartu kredit memberikan tenggat waktu kepada pedagang untuk menggunakan mesin pembayaran standar yang dikenal dengan EMV.
Pada 2015 mendatang, empat perusahaan penerbit kartu kredit, Visa, MasterCard, American Express dan Discover tidak akan bertanggung jawab terhadap bank yang belum membuat kartu yang menggunakan chip dan PIN dan pedagang yang belum menyediakan mesin pembayaran berstandar EMV.
Berkurangnya uang nasabah bank juga dialami seorang WNI yang ditugaskan di Vietnam, Eva Sari. Ia mengeluhkan uang di rekening BCA miliknya yang mendadak berkurang, meski dirinya tidak melakukan tarik tunai.
"Kok bs #BCa tdk detect sbg 'transaksi aneh/mencurigakan' saat ada tarik tunai jml besar hny dlm 5hari di luar negri??," kata Eva dalam akun Facebook-nya, Kamis malam (25/9).
Eva pun sudah meminta kepada pihak BCA untuk memberikan rincian tarik tunai, namun belum ada respons.
"Sy minta rincian tarik tunai dari rekening sy sendiri, gak dikasih2," keluh Eva.
"apa iya bener kartu atm #BCA sy di-hack org Vietnam sini?" Eva menduga-duga.