Kisah apes lima orang nabung malah jadi buntung
Uang yang ditabung tersebut hilang sia-sia.
Bank disebut-sebut tempat paling aman di dunia untuk menyimpan uang. Namun, rupanya ada sebagian orang yang tidak percaya hal tersebut.
Alasan ketidakpercayaan mereka adalah uang yang mereka tabung jauh dari pandangan mata. Karenanya beberapa orang di dunia masih suka menyimpan uang secara tradisional.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli meminta uang? Julurkan tangan untuk kode nominal yang harus diberikan. Selain meminta uang, orang-orang yang diduga warga setempat ini juga meminta nominal khusus kepada sopir truk melalui kode jari. Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.“Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,” katanya lagi.
Cara-cara tradisional dalam menyimpan uang antara lain dikubur di tanah, dimasukan ke celengan, dan sebagainya. Namun, menyimpan uang dengan cara seperti itu tidak menjamin uang tersebut akan aman.
Beberapa memang tidak hilang, tapi rusak termakan oleh waktu karena terlalu lama disimpan.
Merdeka.com berhasil mengumpulkan kisah lima orang yang niatnya menabung tapi malah jadi buntung. Penasaran? Berikut ulasannya:
Uang disimpan di lemari malah dimakan rayap
Malang nian nasib Cai Hou. Perempuan asal China ini menyimpan uangnya di lemari selama 10 tahun. Uang tersebut tidak hilang, tapi malah dimakan rayap.
Cai lebih memilih menyimpan uang di lemari karena dia keburu sakit hati menyimpan di bank. Hasilnya, saat dicek uang tabungannya dalam keadaan rusak parah.
"Saya sakit hati dan tidak pernah percaya pada bank, makanya saya merasa akan lebih aman jika menyimpannya di lemari," ujar Cai.
Tak tanggung-tanggung, jumlah uang yang ditabung Cai mencapai 10 ribu Yuan (setara Rp 19 juta). Dari uang sebanyak itu, yang masih bisa dia selamatkan hanya berjumlah 1.950 Yuan saja.
Uang yang masih bisa diselamatkan itu rupanya atas bantuan saudara-saudaranya yang berusaha menyatukan kembali uang-uang yang rusak. Dari 5.900 Yuan yang mereka perbaiki, bank hanya menerima sekitar 1.950 Yuan saja.
Uang untuk bayar gaji karyawan terbakar
Ada-ada saja kisah pengusaha asal China ini. Haio Bin yang baru saja mengambil yang sebesar Rp 339 juta dari bank ini, kemudian menyimpannya di kompor batu yang ada di rumahnya.
Akibatnya, uang ratusan juta itu ludes dilalap api.
Awal mula kejadian, Haio Bin kesorean pulang dari bank. Dia memutuskan uang yang dia ambil untuk membayar gaji karyawan itu dibawanya ke rumah dan menaruhnya di kompor batu.
Sebenarnya, Haio sudah memberitahu istrinya kalau dia menaruh uang di kompor mereka. Nahas tak bisa dihindari, keesokan paginya sang istri lupa jika suaminya menaruh uang di kompor.
Sang istri yang sudah keburu menyalakan kompor baru teringat ada segepok uang ketika ingin menambahkan kayu bakar. Akibatnya uang untuk para karyawan pun habis tak bersisa.
Uang dikubur di tanah jadi busuk dan hancur
Seorang ibu di China menabung untuk biaya pernikahan anaknya. Karena merasa aman menyimpannya sendiri, uang sebesar 100 ribu Yuan (setara Rp 219 juta) dikuburnya di bawah lantai dapur.
Empat tahun lalu, sang ibu membungkus tumpukan uang kertas dalam kantong plastik dan menyimpannya di dalam kotak besi sebelum ditimbun di bawah lantai dapur. Setelah empat tahun lamanya, ketika anaknya, Zhang, ingin menikah, ibu ini kemudian mengambil uang tersebut.
Sayangnya, uang yang dikubur tersebut malah menjadi busuk di bawah tanah saat ditemukan.
"Uang tersebut seperti daun kering, hancur jika disentuh," ucap Zhang.
Mengetahui hal tersebut, Zhang berusaha untuk menenangkan hati sang bunda dan membawa uang yang hancur tersebut ke bank, berharap masih bisa ditukar kembali. Beruntung pihak bank masih mau menerima uang tersebut, namun seorang pegawai bank menyatakan uang yang nantinya diterima Zhang kemungkinan besar tidak akan sama jumlahnya.
Disimpan di kasur, uang Rp 10 miliar hilang
Malang sekali nasib seorang perempuan asal Israel. Berniat memberi kejutan berupa kasur baru untuk ibunya, perempuan tersebut kini tengah kebingungan mencari kasur lama sang bunda yang dia buang.
Setelah diusut, kasur lama ibunya tersebut menampung uang sebanyak USD 1 juta (setara Rp 10 miliar). Perempuan ini baru sadar ibunya sering menaruh uang di kasur tersebut.
"Saya bangun pagi dan berteriak, menyadari kalau kasur ibu saya masih tersimpan uang sebanyak USD 1 juta," ucapnya kalut.
Perempuan ini kemudian mencari kasur yang sudah ia buang di tempat sampah dekat rumahnya, sayang kasur tersebut sudah diangkut oleh tukang sampah. Dia kemudian mencari kasur itu di tiga tempat pembuangan akhir, namun yang dia cari tidak ketemu.
Uang yang dikumpulkan ibunya selama ini adalah dolar Amerika Serikat dan juga shekel Israel. Sang ibu rupanya memiliki trauma terhadap bank yang menjadi dasar alasan dia menyimpan uang di kasur.
Simpan uang di celana dalam, pria ini malah dirampok
Seorang nasabah di sebuah bank di Uni Emirat Arab memilih celana dalam sebagai tempat paling aman usai mengambil uang sejumlah total Dh 200 ribu atau setara dengan Rp 714,5 juta. Rupanya aksi tersebut tercium oleh dua orang penjahat asal Pakistan yang berniat merampok, seperti penuturan pengadilan kriminal Dubai.
Insiden ini terjadi pada 12 Juni pukul 10 pagi waktu setempat, di mana seorang korban berkewarganegaraan India, BK(62) datang ke bank untuk mencairkan cek senilai Dh 200 ribu.
"Saya berjalan ke bank di Jalan Bani Yas dan mencairkan cek. (Usai cair) saya taruh uang tunai tersebut di celana dalam dan pergi meninggalkan bank untuk kembali ke gedung di mana saya bekerja," ungkap penuturan korban.
"Saat mendekati kantor, dua pelaku menyerang saya dengan benda besi hingga saya tersungkur. Saya berteriak minta tolong. Pelaku ketakutan dan kabur," lanjutnya.
Dua pelaku diketahui berinisial OD(26) dan Ms (25). Mereka mengaku melakukan kejahatan saat tengah mencari pekerjaan harian. Kasus ini akan berlanjut pada sidang 18 Agustus mendatang.
Â
(mdk/ard)