Kisah perempuan pembantai 25 anggota Taliban
Dia seorang ibu yang sangat marah saat anaknya dibunuh ekstremis di depan matanya.
Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang ibu, apalagi jika menyangkut anaknya. Seorang ibu di Afghanistan mampu membunuh 25 anggota kelompok Taliban yang membunuh putra dia.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (27/11), Reza Gul melihat putranya tewas saat berpatroli ke seluruh desa dengan kesatuannya di provinsi tanpa hukum, Farah. Buah hatinya rebah bermandikan darah lantaran peluru-peluru ekstremis.
Ditemani anak perempuannya dan menantunya, Reza Gul memimpin serangan rahasia pada anggota Taliban yang dianggapnya bertanggung jawab atas kematian putranya. Balas dendam itu menewaskan 25 orang ekstremis dan membuat lima lainnya terluka dalam pertempuran tanpa henti selama tujuh jam.
"Saya tidak bisa menahan rasa sakit ini dan angkat senjata. Saya datang ke markas mereka dan menembakinya," ujar Reza Gul.
Menantunya bernama Seema mengatakan pertempuran itu sangat sengit. Reza Gul dan dua pasukan perempuannya bersumpah bakal terus bertahan di peperangan itu hingga peluru terakhir.
Menurut juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan peristiwa ini merupakan simbol perlawanan publik pada kelompok ekstremis sudah memporak porandakan negeri mereka.
Sementara Taliban bungkam atas perlawanan ini. Mereka tak bicara sepatah kata pun. Tak memberi keterangan meski satu huruf. Mungkin mereka tak menyangka, perlawanan kuat justru datang dari perempuan yang harga dirinya terusik dan terinjak selama pemerintahan ekstremis itu berkuasa.