Kisah polisi muda jadi 'ayah' bagi 39 anak terlantar
Orangtua anak-anak itu bekerja di tempat yang jauh dan jarang bertemu dengan putra mereka.
Lioao Yifeng, polisi muda yang bertugas di desa terpencil Huangpi di Provinsi Wuhan, China, menjadi 'ayah' bagi 39 anak yang ditinggalkan orangtuanya bekerja. PAra orangtua mereka bekerja cukup jauh dari rumah dan sangat jarang menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.
Meski baru berusia 30 tahun, Liao cukup cekatan menangani berbagai masalah warga di desa terpencil itu. Misalnya, dia membantu membuatkan surat keterangan keluarga dan menyelidiki kasus kriminal serta memecahkan masalah antar warga.
-
Bagaimana polisi China membantu pedagang buah ini? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. "Enam mao per setengah kilogram," katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak."Silakan kalau mau lihat dulu," ungkapnya.
-
Kenapa polisi China membantu pedagang buah ini? Dia menyebut telah menyediakan tempat yang lebih aman bagi si penjual untuk menjajakan dagangan. "Bapak, saya dapat tempat yang lebih aman. Di sana. Bapak juga bisa parkir kendaraan di sana," lanjutnya.
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Kapan cerita lucu tentang polisi yang menilang cewek bisa terjadi? Suatu hari ada operasi kendaraan bermotor yang dilakukan oleh polisi.Polisi: Selamat siang, bisa tunjukan SIM Anda?Cewek: Waduh hilang PakPolisi: Hah, hilang ke mana?Cewek: "Ndak tau, Pak. Sekarang suka ngilang-ngilang gak ada kabar. Mungkin udah bosan. Hiks hiks"
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Tapi perannya sebagai 'ayah' itulah yang paling berkesan bagi warga desa, seperti dilansir situs Asia One, Ahad (7/2).
Bocah bernama Wan Tianle, delapan tahun, yang pertama memanggil Liao dengan sebutan 'ayah'.
Orangtua Wan sudah bercerai ketika dia baru berusia enam bulan. Dia tidak pernah melihat ibunya lagi sejak itu dan ayahnya kemudian kabur lantaran banyak utang. Kakeknya sudah tidak mampu merawatnya karena hanya bisa berbaring sakit di tenpat tidur. Keluarga mereka harus bergantung pada uang tunjangan dari sang nenek yang sedikit.
Suatu hari Liao mengetahui Wan tidak mampu membayar uang SPP sekolahnya sebesar Rp 200 ribu sebulan. Dia kemudian mencarikan uang sebesar itu saban bulan dan memberi sumbangan sekaleng minyak.
Liao juga membawakan satu kilogram daging buat keluarga Wan ketika Festival Musim Semi. Selepas makan malam, sambil melingkarkan tangannya di leher polisi itu, Wan bertanya:
"Paman Liao, bolehkah aku memanggilmu ayah?" Liao terharu mendengar pertanyaan Wan dan meneteskan air mata. Sejak itu dia memutuskan akan menjadi 'ayah' yang baik.
Liao sendiri sudah punya seorang anak berusia dua tahun. Dia tahu betapa pentingnya peran seorang ayah bagi anak-anak.
Di sekolah dasar Gantang Primary School, ada 407 anak-anak terlantar di antara total 689 anak. Dengan bantuan guru, Liao mendata kondisi anak-anak itu dan memberi perhatian lebih kepada 39 anak yang paling menderita nasibnya.
Liao kemudian membangun sebuah ruangan khusus bernama "ruang cinta keluarga" di kantor polisinya. Ruangan itu diisinya dengan buku anak-anak, meja, dan kursi untuk mengerjakan PR.
Liao merasa senang bisa membantu anak-anak terlanta ritu mengerjakan PR dan mengajari mereka tentang keselamatan di waktu luang. Terkadang mereka juga mengadakan perayaan ulang tahun kecil-kecilan.
(mdk/pan)