Kolombia Usir Dubes Israel, Sebut Kekerasan Israel di Gaza Mirip Nazi Jerman
Pengusiran ini dilakukan setelah Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengutuk kekejaman Israel di Jalur Gaza.
Kolombia Usir Dubes Israel, Sebut Kekerasan Israel di Gaza Mirip Nazi Jerman
Kolombia mengusir duta besar (dubes) Israel, Gali Dagan, pada Senin (16/10), di tengah kekerasan yang terus meningkat di Jalur Gaza, Palestina.
Sumber: Al-Arabiya
Menteri Luar Negeri Kolombia, Alvaro Leyva awalnya menyatakan dubes Israel seharusnya "minimal meminta maaf dan pergi" setelah mengkritik pernyataan Presiden Gustavo Petro yang membandingkan serangan Israel di Gaza dengan penganiayaan Nazi terhadap orang-orang Yahudi di Jerman.
Leyva mengutuk keras respons Israel terhadap Petro di platform media sosial, menyebutnya "tidak terhormat", dan menambahkannya dengan kalimat "ini memalukan."
- Israel Bunuh Lebih dari 700 Warga Gaza Dalam 24 Jam
- Konsultan Keuangan Sebut Israel Rugi Rp747 Triliun Selama Agresi di Jalur Gaza
- Bocoran Dokumen Intelijen: Israel Berencana Usir Warga Gaza ke Wilayah Ini
- Tentara Israel Geram Lihat Anak Netanyahu Asyik Liburan di Pantai Amerika Saat Mereka Sibuk Mengebom Gaza
Dalam postingan berikutnya, Levya menyatakan bahwa ia hanya menuntut "penghormatan" terhadap presiden Kolombia, dan menambahkan bahwa "Saya belum menyatakan bahwa duta besar Israel akan diusir."
Foto: Presiden Kolombia, Gustavo Petro
Presiden Petro mengecam keras pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant yang memerintahkan penyerangan dan pengepungan Jalur Gaza serta memutus pasokan makanan, listrik, air, dan bahan bakar ke wilayah tersebut.
Mirip Kelakuan Nazi Jerman
Menurut Petro, pernyataan Gallant terhadap rakyat Palestina itu mirip dengan apa yang pernah diucapkan oleh "Nazi tentang orang Yahudi". Gallant juga menyebut orang Palestina sebagai "binatang manusia".
Petro, presiden dari sayap kiri pertama di Kolombia, mengungkapkan dalam salah satu dari beberapa postingannya di X, sebelumnya di Twitter, bahwa "masyarakat demokratis tidak boleh membiarkan kembalinya Nazisme dalam politik internasional."
Sumber: Al-Arabiya
Kemudian, pada hari Minggu, Israel, salah satu pemasok senjata utama bagi militer Kolombia, mengumumkan penangguhan "ekspor keamanan" ke negara Amerika Selatan tersebut ketika perselisihan diplomatik memuncak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, menyatakan bahwa duta besar Kolombia, Margarita Manjarrez, telah dipanggil karena "pernyataan yang bermusuhan dan anti-Semit" yang dikeluarkan oleh Petro.
Dia menuding Petro "mengeluarkan dukungan terhadap perlawanan yang dilakukan oleh Hamas, memicu sikap anti-Semitisme, mempengaruhi perwakilan dari Negara Israel, dan mengancam perdamaian komunitas Yahudi di Kolombia."