Korban bom Pakistan jadi 65 orang, Taliban ngaku bertanggung jawab
Mayoritas korban terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Korban akibat bom bunuh yang terjadi di taman kota, Lahora, Pakistan terus bertambah. Data terakhir menyebutkan, setidaknya ada 65 orang tewas dan 300 lainnya mengalami luka akibat aksi teror yang mengerikan tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (28/3), bahwa target pengeboman ini adalah para umat kristiani yang sedang merayakan Paskah di taman kota. Taman tempat bom meledak memang diketahui merupakan tempat yang terkenal untuk berlibur bersama keluarga dan anak-anak.
Faksi Taliban Pakistan, Jamaat-ul-Ahrar, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan. Juru bicara kelompok Taliban, Ehsanullah Ehsan dalam sebuah pernyataan mengatakan, bahwa orang Kristen menjadi target pengeboman.
"Ledakan itu terjadi pada 6.40 petang waktu setempat di area parkir dari Gulshan-e-Iqbal Park, beberapa meter dari tempat bermain ayunan anak-anak," kata para pejabat Pakistan.
Penasihat kesehatan bagi pemerintah provinsi Punjab, Salman Rafique mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sebagian besar tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
"Ledakan itu terjadi secara besar-besaran dan telah menyebabkan banyak kerusakan dan korban jiwa," ujar Salman.
Sementara juru bicara layanan darurat 'Rescue 112' Jam Sajjad Hussain mengaku hanya berada beberapa blok dari ledakan terjadi. Menurut dia, pasca ledakan, kondisi tidak terkendal banyak orang berlarian dan berteriak histeris.
"Saya beberapa blok jauhnya dari ledakan itu, banyak orang yang berjalan dan berteriak-teriak seperti dunia telah runtuh," kata Mian Ashraf dari Al Jazeera.
"Sampai kapan kita akan melihat orang yang kita cintai terbunuh dalam serangan tersebut?" lanjut dia.
Polisi menegaskan, bahwa itu adalah serangan bom bunuh diri. Polisi memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.
Pada tahun 2014, Pakistan melancarkan serangan terhadap Taliban dan pejuang afiliasinya di Waziristan Utara. Lahore adalah ibukota Punjab, yang secara tradisional lebih damai daripada bagian lain di Pakistan.
Tahun lalu, sebuah bom menewaskan seorang menteri provinsi populer Pakistan dan sedikitnya delapan orang lain ketika menghancurkan rumah menteri di Punjab.
Sebelumnya pada bulan Maret, sebuah bom yang ditanam di sebuah bus yang membawa pejabat pemerintah meledak di Pakistan utara, menewaskan sedikitnya 15 orang.
Seorang pembom bunuh diri menewaskan 13 orang pada tanggal 8 Maret setelah meledakkan dirinya di luar pengadilan di Charsadda, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sekitar 30 km dari Peshawar.