Korea Selatan Capai Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19
Awalnya target ini diragukan seiring kurangnya pasokan vaksin dan keterlambatan pengiriman.
Korea Selatan kemarin mencapai target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduk. Dengan capaian ini Korsel berencana kembali menjalani hidup normal bulan depan.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menjelaskan, target yang ditetapkan sebulan sebelum Korea Selatan memulai vaksinasi pada akhir Februari itu tercapai pada pukul 14.00 waktu setempat dengan sekitar 36 juta divaksinasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Awalnya target ini diragukan seiring kurangnya pasokan vaksin dan keterlambatan pengiriman. Namun meski awalnya banyak tentangan, Korsel dengan cepat meningkatkan vaksinasinya, terutama berkat pasokan yang diperluas dan penerimaan publik yang relatif tinggi, melampaui Amerika Serikat dan negara-negara pemula lainnya.
Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pekan lalu menyatakan pemerintah akan memulai kembali aktivitas normal secara bertahap mulai 1 November. Tadinya aktivitas normal dijadwalkan dimulai pada pertengahan November.
"Tidak mungkin untuk mengakhiri pandemi dengan mencapai kekebalan kelompok karena penyebaran varian Delta yang sangat menular," jelas KDCA dalam sebuah pernyataan.
"Tetapi memenuhi tujuan vaksinasi memiliki arti yang signifikan dalam mengurangi kasus parah dan kematian, dan sebagai prasyarat penting untuk transisi ke pemulihan bertahap dalam kehidupan kita sehari-hari," kata KDCA, seperti dilansir laman Al Arabiya, Minggu (24/10).
Korea Selatan sejauh ini dianggap berhasil mengatasi pandemi tanpa memberlakukan karantina wilayah seperti yang dilakukan di banyak negara lainnya berkat gencarnya pengetesan dan penelusuran kontak.
Namun Korsel terus berupaya menekan gelombang keempat COVID-19 sejak musim panas lalu, dengan kasus harian baru mencapai 3.000 untuk pertama kalinya bulan lalu meski kasus kritis dan kematian sangat sedikit.
Jumat lalu KDCA melaporkan 1.508 kasus baru Covid-19.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
Baca juga:
China Laporkan Kasus Tertinggi Covid-19 Setelah Lebih dari Sebulan
Badan Kesehatan Inggris: Subvarian Delta Kemungkinan Lebih Menular
Rusia Catat Rekor, Tembus 1.075 Kematian Sehari karena Covid-19
Kasus Covid-19 di Singapura Meledak, Epidemiolog Khawatirkan Ada Varian Baru
WHO: Covid Bunuh Antara 80.000 dan 180.000 Tenaga Kesehatan di Dunia
India Rayakan Capaian Satu Miliar Dosis Vaksin dengan Lagu, Film, dan Joget
Rusia Laporkan Kasus Varian Covid-19 yang Lebih Menular dari Delta
Israel Laporkan Kasus Virus Corona Mutasi Varian Delta
Warga India Keberatan Ada Foto PM Narendra Modi di Sertifikat Vaksin Covid-19