Lansia 102 Tahun di Italia Sembuh Dari Covid-19 Setelah Dirawat 20 Hari
Seorang perempuan lansia berusia 102 tahun di Italia sembuh dari virus corona (Covid-19).
Seorang perempuan lansia berusia 102 tahun di Italia sembuh dari virus corona (Covid-19). Nenek ini berasal dari kota di Italia utara, Genoa. Sebelum dinyatakan sembuh, perempuan ini dirawat selama 20 hari di rumah sakit. Hal tersebut disampaikan dokter dan keponakannya kepada CNN.
"Kami memanggilnya 'Higlander' - yang abadi," kata dokter Vera Sicbaldi, yang merawat nenek bernama Italica Grondona itu di rumah sakit San Martino, Genoa.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
"Italica mempresentasikan sebuah harapan untuk semua lansia yang menghadapi epidemi ini," lanjutnya, dilansir dari CNN, Sabtu (28/3).
Usia rata-rata orang yang dinyatakan positif virus corona di Italia dan juga meninggal dunia yaitu 78 tahun, menurut Institut Kesehatan Nasional Italia.
Italica Grondona dirawat di rumah sakit sejak awal Maret karena mengalami gagal jantung ringan.
"Dia mengalami gejala ringan virus corona, jadi kami melakukan tes dan dia positif, tapi yang kami lakukan sangat ringan (untuk menyembuhkannya), dia sembuh sendiri," kata Sicbaldi.
Para dokter mengatakan kasus Grondona ini menakjubkan mereka, karena itu perlu dikaji lebih jauh.
"Kami mendapat sampel serologis, dia adalah pasien pertama yang kami tahu yang mungkin telah menghadapi 'flu Spanyol' sejak ia lahir pada 1917," jelasnya, merujuk pada pandemi flu 1918/1919 yang menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Grondona keluar dari rumah sakit pada 26 Maret dan sekarang dirawat di rumah.
"Saya tidak tahu apa rahasianya, tapi yang saya tahu dia itu seorang perempuan yang merdeka dan mandiri," kata keponakannya, Renato Villa Grondona kepada CNN.
Anak tunggal Grondona meninggal dunia di Amerika Serikat beberapa dekade lalu.
"Tapi dia mencintai kehidupan, menari dan musik, dia mengidolakan Freddy Mercury dan Valentino Rossi," imbuhnya.
"Virus itu menyerah di hadapannya," pungkasnya.
(mdk/pan)