Lawan Islam radikal, Donald Trump diusulkan raih Nobel Perdamaian
Surat resmi permohonan nominasi telah dikirim kepada Komite Nobel di Oslo, oleh sekolompok warga AS
Sosok politikus kontroversial, Donald Trump, diusulkan oleh beberapa pihak menjadi kandidat peraih Nobel Perdamaian 2016. Adanya usulan itu dibenarkan oleh Komite Nobel di Ibu Kota Oslo, Norwegia.
Informasi soal usulan pencalonan Trump didapatkan dari pengamat Nobel Kristian Berg Harpviken. Dia melihat sendiri salinan surat permintaan nominasi oleh beberapa warga negara AS yang terpukau pada pidato penuh kebencian sang bakal capres Partai Republik itu.
-
Siapa Alfred Nobel? Namanya Alfred Bernhard. Ia merupakan ilmuwan asal Swedia yang terlahir dalam keluarga miskin.
-
Apa saja penemuan Alfred Nobel yang dipatentkannya? Saat itu, Alfred mendapatkan hak paten dalam menggunakan bahan peledak seperti dinamit, tutup peledak, gelignit, dan balisit.
-
Bagaimana Alfred Nobel menjadi kaya? Bahkan, ia meninggalkan wasiat dan mewariskan 90 persen kekayaan yang ia peroleh dari bahan peledak untuk mendanai penghargaan Nobel.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang memenangkan Nobel Prize dua kali? Dari banyak penghargaan Nobel Prize yang diberikan kepada wanita, hanya satu perempuan yang dianugerahi dua kali. Dia adalah Marie Curie.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
"Trump dalam surat itu disebut layak menjadi peraih Nobel Perdamaian atas jasanya secara gigih memperkuat ideologi untuk melawan Islam radikal, ancaman ISIS, nuklir Iran, serta komunis China," kata Harpviken membacakan cuplikan surat itu, seperti dilansir the Independent, Kamis (4/2).
Jika Panitia Nobel serius menanggapi permintaan ini, maka Trump bakal bersaing dengan beberapa nama beken dengan reputasi mumpuni. Misalnya Paus Fransiskus, korban pemerkosaan ISIS yang berhasil kabur yakni Nadia Murad, atau ahli bedah Kongo, Denis Mukwege, yang sukarela merawat korban kekerasan seksual dalam perang sipil di negaranya. Kabarnya, pembocor rahasia AS, Edward Snowden, turut dinominasikan.
Demikian pula Menteri Energi AS Ernist Moniz dan Kepala Badan Atom Iran, Ali Akbar Salehi, keduanya berperan aktif mendorong kesepakatan pelucutan senjata nuklir Iran.
Panitia Nobel Perdamaian di Oslo saban tahun menerima lebih dari 200 usulan peraih penghargaan bergengsi tersebut.
Untuk 2015, Komite Nobel memberikan penghargaan tertinggi itu kepada 'Kuartet Demokrasi Tunisia', yakni forum diskusi massal yang diikuti serikat pekerja, komnas HAM, perhimpunan pengacara, serta Asosiasi Pengusaha. Keempat lembaga itu dianggap sukses menjaga Tunisia tak rusuh seperti Mesir atau Libya setelah terjadi penggulingan pemerintahan. Hasilnya, pemilu tahun lalu berlangsung aman dan adil.
Nobel tidak harus jatuh pada kandidat perorangan. Terbukti, tahun lalu yang memperolehnya adalah organisasi melibatkan banyak orang.
Baca juga:
5 sosok ini paling mungkin jadi presiden AS berdasar Kaukus Iowa
Ted Cruz menangi Kaukus Iowa, Trump tetap yakin bisa jadi capres AS
Pendukung fanatik dirikan tempat suci menyembah Donald Trump
Lima tokoh pembenci Islam yang sedang berpengaruh di dunia
Donald Trump paksa Apple produksi hardware di AS, bukan di China