Lempengan Tanah 3000 Tahun Ceritakan Banjir Besar Babilonia, Mirip Kisah Nabi Nuh
Mitos Babilonia Kuno ini berasal dari lempengan tanah liat berusia 3.000 tahun yang merupakan bagian dari Wiracarita Gilgamesh yang disebut-sebut juga memengaruhi ceritanya di dalam versi Alkitab.
Selain cerita Bahtera Nabi Nuh, terdapat mitos lain mengenai banjir yang menghanyutkan sebuah peradaban manusia dari Babilonia Kuno, yang dipercaya memiliki kejutan di dalamnya.
Mitos Babilonia Kuno ini berasal dari lempengan tanah liat berusia 3.000 tahun yang merupakan bagian dari Wiracarita Gilgamesh yang disebut-sebut juga memengaruhi ceritanya di dalam versi Alkitab.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Menurut Dr. Martin Worthington, ahli gramatika, sastra, dan kedokteran Babilonia dan Sumeria, terdapat perbedaan antara mitos tersebut yang tertulis di lempengan tanah liat dan Alkitab.
Dalam buku Ea's Duplicity in the Gilgamesh Flood Worthtington mengatakan perbedaannya bagaimana bahtera tersebut diisi dengan muatan.
Melalui analisis pesan sembilan baris yang terdapat dalam lempengan tanah liat tersebut, Worthtington menemukan bahwa orang Babilonia dulu dibujuk untuk masuk ke bahtera oleh Dewa Ea.
"Ea membujuk manusia dengan menyebarkan berita palsu. Ia berjanji kepada Utanapishti bahwa akan ada hujan makanan dari langit apabila ia membatunya membangun bahtera tersebut," jelasnya, dikutip dari IFL Science, Selasa (23/5).
Worthington juga menyampaikan, pesan sembilan baris itu cukup menjebak dan multitafsir, seperti kalimat "ice cream" dan "I scream" dalam bahasa Inggris.
"Meskipun pesan Ea mengindikasikan bahwa akan adanya hujan makanan, terdapat makna tersembunyi yang mengingatkan akan terjadinya banjir," tambahnya.
"Ketika bahtera tersebut telah selesai dibangun, Utanapishti dan keluarganya naik ke dalamnya dan selamat bersama dengan binatang-binatang lain."
Pesan tersebut dipercaya sebagai salah satu bentuk manipulasi bahasa paling awal di dunia. "Ini mungkin saya merupakan salah satu contoh awal dari berita palsu," ucap Worthington.
Terdapat dua baris kalimat yang membuat teks tersebut menjebak, yaitu kalimat "ina šēr(-)kukkī" dan "ina lilâti ušaznanakkunūši šamūt kibāti."
Kedua kalimat tersebut memiliki interpretasi positif yang diterjemahkannya sebagai "akan ada kue-kukku di saat fajar, dan di malam hari akan ada hujan gandum."
Selain itu juga teradapat interpretasi negatif dari teks tersebut yaitu "dengan mantra-mantra, dengan angin iblis, akan ada hujan setebal butir gandum" dan "di fajar hari akan turun hujan dan kegelapan dan di malah ini akan turun hujan setebal butir gandum."
"Ea jelas merupakan ahli bahasa yang dapat menulis kata dengan berbagai macam makna," ucap Worthington.
Meskipun terdapat jalan cerita yang serupa dengan cerita Bahtera Nuh, mitos dari Wiracarita Gilgamesh memiliki motivasi yang berbeda.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)