Lima Demonstran Hong Kong Melarikan Diri ke AS dan Minta Suaka
Mereka tiba di Bandara Internasional Kennedy, New York, pada Rabu.
Juli tahun lalu, lima pria muda naik kapal di sebuah pelabuhan wilayah pinggiran di Hong Kong. Mereka melewati tim patroli perairan China dan menuju ke timur, di Laut China Selatan.
Saat mereka mendekati Taiwan, mereka melepas mesin kapal, berharap diselamatkan Pasukan Patroli Laut Taiwan. Mereka beruntung.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Apa yang dilakukan Selvi Kitty dan Abidzar saat berlibur di Hong Kong? Selama berada di Hong Kong, Selvi dan Abidzar melakukan banyak aktivitas seru salah satunya bermain di Disney Land. Selvi pun terlihat tampil kece selama berlibur.
-
Apa yang dilakukan Caesar Hito dan Felicya Angelista di Hongkong? Berlibur bersama anak-anak, tidak heran jika pasangan selebriti ini juga mengunjungi Disneyland Hongkong.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
Sekarang, setelah berbulan-bulan di Taiwan, mereka ingin mencari suaka di Amerika Serikat (AS). Mereka tiba di Bandara Internasional Kennedy, New York, pada Rabu.
Mereka merupakan sebagian kecil aktivis politik yang melarikan diri dari Hong Kong sejak pemerintah pusat China memberlakukan UU keamanan nasional yang keras pada Juni 2020. Lima pria ini berpartisipasi dalam demo pro demokrasi di Hong Kong yang salah satu tuntutannya adalah menolak UU keamanan tersebut.
Dikutip dari New York Times, Senin (18/1), kisah pelarian mereka dari Hong Kong, masa tinggal mereka di Taiwan dan kedatangan mereka di Amerika Serikat disampaikan Samuel Chu, pendiri Dewan Demokrasi Hong Kong, sebuah kelompok advokasi yang berbasis di Washington yang mengatur perjalanan dan penginapan serta membantu mereka mengajukan suaka.
Kelima pria ini tak mau disebutkan identitasnya karena khawatir akan membahayakan keluarga mereka di Hong Kong. Salah satu dari mereka berbicara dengan syarat anonim.
Memicu ketegangan lebih jauh dengan China
Salah seorang pria yang setuju untuk diwawancara mengatakan, saat berada di Taiwan, mereka ditahan di sebuah markas militer dan tak diizinkan berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka, namun dia mengaku tetap diperlakukan dengan baik.
Mereka percaya AS menawarkan kesempatan terbaik bagi mereka untuk memulai ulang kehidupan mereka.
Kedatangan mereka di AS bisa memicu ketegangan lebih jauh antara China dan AS, menjadi tantangan awal bagi pemerintahan Joe Biden yang akan datang, saat hubungan kedua negara berada pada titik terendah dalam beberapa dekade ini.
China menetapkan demonstran pro demokrasi Hong Kong sebagai kriminal, sementara AS dan negara demokrasi lainnya menantang China terkait kebebasan Hong Kong. Keterlibatan Taiwan, hanya menambah kepekaan terhadap masalah tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Badan Kependudukan dan Imigrasi AS menolak mengomentari masalah ini, dengan alasan masalah privasi. Seorang pegawai pers Institut Amerika di Taiwan, yang menjadi kedutaan besar de facto AS di sana, juga menolak berkomentar, begitu juga juru bicara Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan.
Status pengungsi
Chu mengatakan, lima demonstran ini berusia antara 18 sampai 26 tahun, melarikan diri dari Hong Kong karena takut menghadapi hukuman penjara, dan setidaknya satu orang telah ditangkap sebelumnya karena kaitannya dengan unjuk rasa.
Langkah pemerintahan Trump, di hari-hari terakhirnya menjabat untuk mengizinkan lima orang itu masuk atas dasar kemanusiaan sangat kontras dengan pembatasan kuota pengungsi yang dramatis selama empat tahun terakhir. Pada Desember, undang-undang di Kongres yang akan memudahkan penduduk Hong Kong untuk mendapatkan status pengungsi diblokir oleh Senator Republik, Ted Cruz.
Pada Agustus lalu, beberapa pekan setelah lima pria itu berhasil tiba di Taiwan, 12 aktivis Hong Kong lainnya ditangkap Pasukan Patroli Laut China saat mencoba memasuki Taiwan. Kebanyakan dari mereka ditangkap di Hong Kong dan kabur untuk menghindari persidangan. Mereka ditahan berbulan-bulan di China daratan tanpa dakwaan; pada Desember, 10 aktivis dijatuhi hukuman penjara mulai dari tujuh bulan sampai tiga tahun, dua dari mereka karena merencanakan upaya pelarian dan lainnya karena menyeberangi perbatasan secara ilegal. Dua aktivis yang keduanya masih anak-anak kembali ke Hong Kong.
(mdk/pan)