Lima pembelaan Turki setelah tembak jatuh jet Sukhoi Rusia
Turki berkeras pesawat jet Rusia itu sudah melanggar batas udara mereka.
Insiden jatuhnya jet Rusia karena ditembak oleh militer Turki Selasa lalu seakan membangunkan beruang merah besar yang sedang tertidur pulas. Militer Turki mengklaim jet Rusia telah masuk ke wilayah udaranya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sontak naik pitam dan langsung mengumbar emosinya dengan menyebut Turki sebagai antek ISIS yang tega menusuknya dari belakang.
"Ini ibarat 'ditusuk dari belakang oleh kaki tangan teroris," tegas Putin.
Merasa tak terima dengan tuduhan tersebut, Turki lantas balik 'menyerang' dengan mengeluarkan sejumlah bukti bila tindakan mereka tidak menyalahi aturan.
Berikut lima pembelaan Turki, sangkal militernya salah jatuhkan jet Rusia yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber
-
Bagaimana cara Timnas Rusia menguasai pertandingan melawan Timnas Vietnam? Pertandingan diawali dengan tempo sedang. Namun perlahan Rusia mulai menunjukkan dominasi mereka terhadap Vietnam. Serangan demi serangan dilancarkan oleh kedua tim.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Vietnam melawan Rusia? Dalam pertandingan melawan Rusia di Stadion My Dinh, Vietnam memutuskan untuk menurunkan Dang Van Lam sebagai kiper sejak awal laga. Kiper berusia 31 tahun ini membuat Filip Nguyen harus puas berada di bangku cadangan. Namun, pada menit ke-61, terjadi insiden konyol di pertahanan Vietnam. Mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk memblokir serangan Rusia, tetapi sebuah umpan kembali dari Vu Van Thanh menjadi malapetaka ketika Dang Van Lam tidak berhasil menyentuh bola. Ia hanya menendang udara, dan bola pun meluncur perlahan menuju gawang Vietnam, menciptakan gol bunuh diri. Ini adalah gol kedua dari total tiga gol yang menandai kemenangan Rusia.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
Militer Turki telah beri 10 kali peringatan sebelum menembak jet Rusia
Satu unit jet Sukhoi Su-24 ditembak jatuh di Provinsi Latakia, perbatasan Suriah, Selasa (24/11). Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menembak jatuh pesawat tempur itu adalah militer Turki.
Militer Turki menembak jatuh pesawat tempur Su-24 milik Rusia yang sedang menjalani misi penting di wilayah ISIS dekat perbatasan. Jet tempur Sukhoi itu ditembak jatuh oleh F-16 karena dianggap mengabaikan 10 kali peringatan yang dilakukan selama 15 menit.
"Jet tempur kami terbang di ketinggian 6.000 meter untuk melakukan pengintaian dan selalu terbang di wilayah udara Suriah," seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenhan Rusia.
Pada video yang beredar, maupun foto-foto di jejaring sosial, Su-24 itu dihantam rudal hingga terbakar di udara. Pilot dilaporkan berhasil menyelamatkan diri sebelum jatuh.
Turki berdalih wilayahnya terancam
Rusia beberapa kali dianggap melanggar wilayah udara Turki ketika menyerang basis pemberontak maupun ISIS di Suriah. Pemerintah Negeri Beruang Merah menepis kemungkinan pihaknya yang bersalah sehingga ditembak jatuh.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu balik mengkritik Rusia lantaran hal tersebut dinilai tak tahu adat. Adalah hak sebuah negara berdaulat untuk menyerang pesawat militer asing yang memasuki wilayah mereka tanpa izin.
"Kami ingin komunitas internasional memahami bahwa pemerintah Turki siap mengorbankan perdamaian, jika keamanan dan kehidupan warga kami di perbatasan terancam. Adalah hak kami mempertahankan kedaulatan setelah peringatan kami tidak diindahkan," kata Davutoglu dalam jumpa pers.
Turki buka rekaman peringatan sebelum Sukhoi ditembak jatuh
Kopilot jet tempur Sukhoi Su-24 yang ditembak jatuh di perbatasan Suriah, Kapten Konstantin Murahtin, mengklaim tidak ada upaya Turki menghubungi pihaknya sebelum mengirim dua jet F-16. Dia meyakini pesawatnya tiba-tiba ditembak jatuh tanpa alasan.
Militer Turki membantah klaim Murahtin. Seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Kamis (26/11). Rekaman suara peringatan menara pengawas sebelum menembak jatuh jet Rusia tersebut dirilis.
Percakapan dalam bahas Inggris itu menunjukkan operator udara Turki memperingatkan Sukhoi agar mengganti haluan.
"Ini adalah Militer Udara Turki, anda mendekat ke wilayah udara Turkim rubah arah tujuan sekarang, ini adalah peringatan", ungkap rekaman tersebut.
Peringatan ini dikeluarkan oleh Pangkalan Udara Diyarbakir dan bukan oleh pilot F-16. Turki memutuskan menembak jatuh Sukhoi itu, karena 10 kali diperingatkan tetap membandel. Dalam versi Turki, peringatan itu diberikan 5 menit sebelum Sukhoi memasuki wilayah mereka. Pesawat lalu dijatuhkan 17 detik selepas kawasan udara Turki diterobos pihak Rusia.
Turki rilis gambar jejak deteksi radar dari jet Rusia
Klaim yang diungkap Angkatan Udara Turki dibantah mentah-mentah oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka membela para pilotnya, dan menyebut pesawat tempurnya tak melintasi perbatasan dan terus berada di wilayah Suriah.
Guna memperkuat klaim tersebut, militer Turki mengungkap hasil deteksi radar militernya. Dalam radar tersebut, dua pesawat Su-24 Rusia memang melanggar perbatasan dan tertangkap sedang melintas melewati selatan Turki.
Dalam radar itu, jejak penerbangan pesawat Su-24 digambarkan dengan warna merah. Sebelum melintasi udara Turki, kedua jet tersebut sedang berputar-putar di bagian utara Suriah yang dikuasai ISIS.
Sementara, F-16 Turki diberi warna abu-abu langsung menuju lokasi penembakan. Kedua pesawat itu langsung bertemu dan tanpa menunggu lama pilot Turki langsung menembakkan misil ke arah Su-24.
Su-24 sempat mencoba menghindari tembakan yang dilancarkan Turki, dan sempat terbang melewati perbatasan sebelum akhirnya jatuh di wilayah Suriah. Meski begitu, kedua pilot dilaporkan berhasil menyelamatkan diri sebelum pesawatnya menghantam bumi.
Erdogan: Seandainya tahu itu jet Rusia, kami tak akan tembak jatuh
Insiden dijatuhkannya jet Rusia Su-24 militer Turki disebut Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai tugas yang memang sudah seharusnya dilakukan oleh Angkatan Udara mereka. Presiden Turki mengatakan bila negaranya tidak akan meminta maaf terkait insiden di perbatasan Suriah itu.
"Jet F16 kami hanya menjalankan kewajiban mereka, yang mana menembak jatuh Su-24 yang kami klaim telah memasuki wilayah udara Turki selama 17 detik," ujar Erdogan seperti dikutip the Independent, Jumat (27/11).
Erdogan menegaskan bahwa seharusnya pihak pengacau wilayah udara Turki yang seharusnya meminta maaf. "Pilot kami hanya menjalankan tugasnya yang tanggap kepada adanya pelanggaran aturan, ini yang seharusnya menjadi inti pembicaraan," tegasnya.
Kendati begitu, dalam wawancara terpisah, Erdogan mengatakan bila pihaknya tidak segera menyadari bahwa pesawat yang melanggar wilayah udara mereka adalah milik Rusia. Mungkin militernya akan melakukan manuver berbeda jika mengetahui dari mana jet itu berasal.
"Seandainya kami tahu itu adalah pesawat Rusia, kami mungkin akan memperingatkannya dengan cara berbeda. Namun begitu pilot kami tahu aturan yang dipegang dan harus melaksanakan tugas mereka untuk melindungi wilayah udara Turki," katanya saat melakukan wawancara khusus kepada wartawan FRANCE24, Marc Perelman di Ankara, Kamis (26/11).
Dalam wawancara tersebut Mar juga menyinggung apakah Turki akan melakukan permintaan maaf atas kejadian ini. Namun Erdogan mengatakan bila secara pribadi telah melakukan sambungan telepon dengan Presiden Putin namun diacuhkan.
"Kita perlu membicarakan tentang apa yang terjadi, namun Putin tidak membalas telepon saya,"