Mahathir: Tidak Ada Gunanya Menjadi Negara Kaya Jika Buat Segelintir Orang
Dia menuturkan Malaysia tidak dapat mengklaim berhasil jika beberapa warga negaranya masih tertinggal.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam pertemuan bulanan di kantornya kemarin mengatakan kekayaan negara harus dibagikan secara merata kepada seluruh ras. Dia juga menegaskan, diperlukan lebih banyak fokus dalam bekerja merekatkan persatuan dan kesatuan nasional.
Dia menuturkan Malaysia tidak dapat mengklaim berhasil jika beberapa warga negaranya tertinggal.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
"Tidak ada gunanya menjadi negara kaya jika kekayaan itu tidak dibagi atau hanya diberikan kepada sekelompok orang tertentu," katanya, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Senin (14/1).
"Kita harus berbagi apa yang kita miliki bersama, karena kita tidak ingin dilihat sebagai negara kaya tetapi gagal untuk merawat minoritas," lanjut Dr M menegaskan.
Mahathir menambahkan, negara-negara dengan perbedaan yang jelas antara si kaya dan si miskin berisiko berakhir dalam kerusuhan.
"Sudah menjadi tugas kami untuk menentukan untuk mendistribusikan kekayaan secara setara, atau setidaknya ke tingkat yang diterima oleh semua komunitas di negara ini," ujar Mahathir.
Melayu dan kelompok-kelompok pribumi, yang dikenal sebagai Bumiputera, atau putra-putra daerah, saat ini menyumbang sekitar 70 persen dari total populasi Malaysia.
Di bawah konstitusi negara itu, yang diprakarsai oleh para pemimpin Organisasi Nasional Melayu Bersatu pada 1971, setelah kerusuhan ras 1969 yang menewaskan ratusan orang.
Bumiputera mendapat manfaat dalam sejumlah cara, seperti perumahan yang lebih murah, kuota untuk beasiswa universitas, kontrak pemerintah, dan saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Dalam pidatonya kemarin, Mahathir mengatakan, "Kami mewarisi situasi di mana negara kami terdiri dari masyarakat multi-rasial. Kami menemukan bahwa saat ini, ras-ras ini belum bersatu seperti yang kami harapkan".
Ketika Malaysia merdeka, kata dia, diharapkan negara itu akan menjadi bangsa yang berbicara dalam satu bahasa, mempraktikkan satu budaya dan hidup dalam harmoni.
"Tetapi karena beberapa ras ingin mempertahankan hubungan dengan tanah air mereka, kami menerima kenyataan bahwa negara kami tidak akan menjadi negara tempat semua orang berasal dari satu ras," katanya kepada Malay Mail.
Dia mengatakan Malaysia belajar banyak dari kerusuhan 1969.
"Kerusuhan tidak menguntungkan siapa pun. Ini adalah sejarah kita. Kami menyadari betapa pentingnya bagi semua ras untuk bekerja sama," lanjutnya.
Dia mengatakan jika tiga ras utama di Malaysia, bersama dengan kelompok etnis di Sabah dan Sarawak dapat bersatu untuk "bekerja", "hidup" dan "aktif" bersama, guna mewujudkan Malaysia yang lebih maju.
Sementara itu, kekhawatiran tentang perpecahan rasial telah berkembang setelah kerusuhan baru-baru ini di sebuah kuil Hindu di Selangor, serta sebuah demonstrasi menolak ratifikasi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial di pusat kota Kuala Lumpur.
Jumat lalu, Dr Mahathir mengatakan pemerintah akan "bersikap sangat sensitif" terhadap semua agama, setelah pertemuan dengan anggota Dewan Konsultatif Malaysia untuk Agama Buddha, Kristen, Hindu, Sikh, dan Taoisme.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mahathir Mohamad: Tak Ada Tempat Bagi Atlet Israel di Malaysia
Cara Kerja Pasukan Penyebar Hoaks untuk Pengaruhi Pemilih di Indonesia dan Amerika
Menteri Pendidikan Malaysia Ajak Indonesia Kerja sama Wujudkan Islam Moderat
Polisi Malaysia Tangkap Tiga Orang Diduga Hina Raja yang Baru Turun Takhta
Koran AS Sebut China Tawarkan Dana Talangan untuk Atasi Kasus Megakorupsi Malaysia
Malaysia akan Tentukan Raja Baru 24 Januari