Mantan penasihat Trump sebut 50 juta data pengguna Facebook dijual ke seluruh dunia
Mantan penasihat Trump sebut 50 juta data pengguna Facebook dijual ke seluruh dunia. Pria itu menyalahkan trik kotor yang dilakukan induk usaha Cambridge Analytica, SCL, yang dia sebut ada beberapa pihak yang terlibat dalam penjualan data ini.
Mantan penasihat Presiden Amerika Serikat, Steve Bannon, menyinggung soal hebohnya berita bocornya data pengguna Facebook. Dia menyebut selain diberikan kepada pihak ketiga untuk kampanye iklan dan kepentingan politik Amerika Serikat, 50 juta data pengguna Facebook juga dijual ke berbagai negara di dunia.
Namun, Bannon tidak mengingat berapa banyak data yang 'dipanen' tersebut. Bannon juga menolak ikut terlibat dalam skandal penyalahgunaan data tersebut.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Kapan Facebook pertama kali diluncurkan? Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Facebook merupakan salah satu jenis media sosial yang sangat populer dan banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, platform ini telah menjadi pusat interaksi online bagi jutaan orang.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Siapa yang menciptakan Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Mengapa tumpukan sampah di Kota Jogja viral di media sosial? Viral Tumpukan Sampah Sepanjang 50 Meter di Kota Baru Jogja, Begini Kondisinya Sekarang Penanganan sampah yang lambat dari pihak terkait mendapat kritikan dari warganet
-
Apa saja yang dicakup dalam "kompensasi lain" Mark Zuckerberg? Tahun lalu, Meta mengatakan bahwa dana keamanan tersebut bisa digunakan Zuckerberg untuk membayar “personel tambahan, peralatan, layanan, perbaikan tempat tinggal,” dan kebutuhan keamanan lainnya. Di luar dana keamanan, Zuckerberg bisa menggunakan “kompensasi lain” yang ia punya untuk “biaya yang berkaitan dengan penggunaan pesawat pribadi.”
Pria itu menyalahkan trik kotor yang dilakukan induk usaha Cambridge Analytica, SCL, yang dia sebut ada beberapa pihak yang terlibat dalam penjualan data ini.
"Yang pasti, data Facebook dijual di seluruh dunia," jelas Bannon sebagaimana dikutip The Guardian, Jumat (23/3).
"Saya tidak tahu menahu soal ini, soal data atau penyalahgunaan," lanjutnya.
Bannon cuma menjelaskan kalau dirinya serta Cambridge Analytica hanya digunakan untuk membantu kampanye Trump. Dia juga mengaku tak ingat soal data yang digunakan untuk propaganda pemilu untuk Trump.
Sementara itu, mantan pegawai Cambridge Analytica juga turut membenarkan pernyataan tersebut.
"Kami benar-benar mengeksploitasi Facebook, karena mereka meraup puluhan juta data pribadi penggunanya dan menjual (data) setiap hari. Ini seperti pasar. Kenyataan yang sangat pahit, seperti itulah bisnis kotor Facebook," ungkap Wylie.
"Data-data ini diambil Facebook secara gratis dan mereka menjadikannya uang dengan margin besar. Ini jelas sangat disayangkan," lanjutnya.
Namun Wylie tak mengungkap apakah informasi yang dia sampaikan akurat. Dia cuma menekankan, kalau raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut menjual data yang diambil ke seluruh dunia.
"Saya tidak ingat (ke negara mana saja), karena Cambridge Analytica yang melakukannya," tandas Wylie.
Untuk diketahui, Cambridge Analytica sendiri membantah apa yang diungkap Wylie. Perusahaan bahkan mengklaim telah menghapus data tersebut.
Reporter: Jeko I.R
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tak cuma Facebook, Instagram juga tempat 'setor' data pribadi
Facebook terapkan kebijakan ini untuk cegah kebocoran data terulang
CEO Facebook: Kami membuat kesalahan besar
Minta maaf, Mark Zuckerberg siap bersaksi di Kongres soal pencurian data Facebook
Negara-negara ini pernah pakai jasa Cambridge Analytica, termasuk Indonesia
5 Fakta mengejutkan dari kebocoran data pengguna Facebook, termasuk rugi triliunan