Marahnya Duterte kala polisi terlibat korupsi hingga pembunuhan
Marahnya Duterte kala polisi terlibat korupsi hingga pembunuhan. Saking marahnya, sang presiden sampai mengeluarkan ultimatum bagi para polisi yang terlibat kejahatan. Dia meminta para polisi untuk mengundurkan diri atau dikirim ke sarang teroris Abu Sayyaf di selatan Filipina.
Sebanyak 228 polisi Filipina dituding terlibat dalam kejahatan pidana dan profesional oleh Presiden Rodrigo Duterte. Diduga mereka terlibat kasus korupsi, menggunakan dan bertransaksi narkoba, serta penculikan bahkan pembunuhan pengusaha Korea Selatan, membuat Duterte naik pitam.
Saking marahnya, sang presiden sampai mengeluarkan ultimatum bagi para polisi yang terlibat kejahatan.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Silakan Anda semua mengundurkan diri, atau Anda akan dikirim ke sarang teroris yang melakukan pemenggalan dan penyerangan kantor polisi," seru Duterte di hadapan para penegak hukum tersebut, seperti dilansir dari New York Times, Rabu (8/2).
Dia bahkan memanggil sekelompok perwira polisi dari Ibu Kota Manila dan mengatai mereka.
"(Kalian) busuk sampai ke inti," ucapnya.
Mantan Gubernur Davao ini bahkan memerintahkan mereka semua untuk ke Basilan, sebuah pulau di selatan Filipina, yang adalah rumah bagi kelompok teroris Abu Sayyaf.
"Sepertinya saya butuh polisi di selatan. Kantor polisi di sana, tepatnya di Basilan, sering diserang karena kurangnya petugas," tuturnya kepada para perwira polisi itu yang dipaksa berjemur selama lebih dari sejam di bawah sinar mentari.
"Karenanya kalian semua ada di sini. Anda akan saya pindah tugaskan menjadi bagian dari Kepolisian Selatan," lanjut Duterte.
Duterte bahkan mengancam kepada para polisi yang tidak menuruti perintahnya tersebut. Dia menyuruh mereka untuk pergi ke atasan dan memberitahu untuk mengundurkan diri.
Pria 71 tahun ini juga memberi para polisi 15 hari untuk mempersiapkan tugas baru mereka.
"Jika Anda bertahan, maka akan kembali ke sini (Manila). Namun, jika Anda mati di sana saya akan memberitahu polisi lainnya untuk jangan membawa kalian kemari, tapi silakan dikubur di sana (wilayah selatan)," tegasnya.
Sejak menjabat pada Juni tahun lalu, Duterte memang terkenal dengan kebijakan 'ganas'. Dia bahkan menghabisi nyawa sekitar 3.600 bandar, pengedar dan pemakai narkoba di Manila. Pekan lalu, Duterte juga memimpin Kepolisian Nasional usai skandal pembunuhan pengusaha Korea Selatan yang dilakukan petugas kepolisian.
(mdk/che)