Media Amerika Ungkap Buldoser Israel Hancurkan Dua Kota di Tepi Barat, Infrastruktur Jalanan Sampai Listrik Rusak
Israel menyerang Kota Jenin dan Tulkarem di Tepi Barat selama lebih dari dua pekan pada akhir Agustus lalu.
Koran asal Amerika Serikat the New York Times (NYT) kemarin merilis laporan tentang kekejaman militer Israel di Tepi Barat, Palestina.
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan rekaman buldoser militer menghancurkan infrastruktur, toko-toko, hingga sistem pembuangan limbah di sepanjang jalan di kota Tulkarem dan Jenin.
- Jakarta Makin Penuh Polusi, Menko Luhut Usul Kendaraan Listrik Diperbanyak hingga Tutup PLTU Suralaya
- Jokowi Batal Berkantor di IKN Juli 2024, Ternyata Pembangunan Tertunda karena Hujan Deras
- Kemenhub: Tak Perlu Khawatir Mudik Pakai Mobil Listrik, Sudah Aman dan Teruji
- Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
NYT mengatakan, dua kota di Tepi Barat, Tulkarem dan Jenin diduduki Israel dengan cara yang belum pernah dibayangkan penduduk setempat.
Militer Israel mendatangkan buldoser militer untuk menghancurkan jalanan, sistem pembuangan limbah, pertokoan dan apa saja yang ada di kota tersebut.
Dikutip The Cradle, selama dua pekan, warga palestina menyaksikan penghancuran brutal dari buldoser militer yang dimulai sejak akhir Agustus lalu. Militer Israel menghancurkan berkilo-kilometer jalan hingga menyebabkan limbah merembes ke jalanan.
Salah seorang warga mengatakan “Mereka belum pernah mengalami kehancuran sebesar ini sebelumnya.”
"Kami menyaksikan buldoser mereka menghancurkan jalan, merobohkan toko, apotek, dan sekolah. Mereka bahkan menghancurkan lapangan sepak bola dan pohon di tengah jalan. Apa tujuan semua ini?" kngkap Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub membenarkan video yang beredar di media sosial.
Sebelumnya warga kota Jenin dan Tulkarem memang sering diserang oleh pasukan Israel. Namun mereka tidak pernah membayangkan tingkat kerusakan jalan dan infrastruktur baru-baru ini.
Internet, Listrik hingga telepon terputus
“Mereka membuat kondisi, baik secara material maupun psikologis, agar warga merasa: kalian akan menjadi Gaza berikutnya,” kata Shawan Jabarin, direktur Al Haq, Kelompok HAM yang berbasis di Tepi Barat.
“Ada perasaan di antara warga Palestina di seluruh Tepi Barat bahwa apa yang akan terjadi kedepannya sangat buruk, mereka berencana untuk membunuh dan mengusir kami.” Imbuh Shawan.
Di Tulkarem, rekaman video menunjukan bagaimana air mengalir deras di jalan dari pipa utama yang rusak.
Kepala hubungan umum untuk kotamadya Tulkarem, Muhanad Matar mengatakan "Lebih dari 90 persen saluran air dan pembuangan limbah telah hancur selama invasi Israel baru-baru ini. “
“Serangan yang tiada henti membuat perbaikan infrastruktur menjadi mustahil karena kerusakan terjadi lebih cepat,” Matar menambahkan
Internet, listrik, dan saluran telepon terputus di beberapa daerah. Saluran pembuangan air limbah dan air juga terputus, sehingga sekitar 80 persen wilayah Jenin tidak memiliki air bersih.
Rami Kmail, salah seorang korban dari penghancuran buldoser mengatakan tokonya dirusak dalam 10 serangan terpisah oleh Israel sejak 7 Oktober, yang membuatnya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 300 miliar untuk perbaikan.
Korban lainnya mengatakan "Saya merasa kami kehilangan segalanya." Ketika ditanya apakah ia akan membuka kembali usahanya, ia berkata, "Saya tidak tahu apakah kami akan mampu. Untuk saat ini, hanya Tuhan yang tahu."
Tentara Israel juga meledakkan sebuah toko tabung gas milik keluarga Kinwa. Kinwa menyebut “Setiap malam, kami pindah dan mencari orang lain untuk tinggal bersama. Dulu kami tinggal di rumah yang besar, tetapi sekarang kami tercerai-berai.”
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti