Media Israel Ungkap Netanyahu Sangat Tertekan dan Ketakutan Bakal Ditangkap Mahkamah Internasional Atas Genosida di Gaza
Mahkamah Internasional diperkirakan akan segera mengeluarkan surat penangkapan untuk Netanyahu.
Mahkamah Internasional diperkirakan akan segera mengeluarkan surat penangkapan untuk Netanyahu.
- Negara Ini Siap Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza, Tinggal Tunggu Surat Perintah Penangkapan Mahkamah Internasional
- Bisakah Mahkamah Internasional Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza? Begini Analisis Ahli
- Media Israel Ungkap Netanyahu Takut Ditangkap Mahkamah Internasional, Sampai Mengadu ke Inggris dan Jerman
- Bukan Palestina, Negara Ini Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Atas Tuduhan Genosida di Gaza
Media Israel Ungkap Netanyahu Sangat Tertekan dan Ketakutan Bakal Ditangkap Mahkamah Internasional Atas Genosida di Gaza
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) diperkirakan bakal segera mengeluarkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu atas genosida di Jalur Gaza, Palestina. Menanggapi kemungkinan ini, Netanyahu dilaporkan ketakutan dan tertekan, seperti diberitakan koran Israel, Maariv.
Dikutip dari Middle East Eye, Maariv melaporkan Netanyahu "ketakutan dan sangat tertekan" oleh kemungkinan dikeluarkannnya perintah penangkapan dalam waktu dekat oleh ICC.
“Dalam beberapa hari terakhir, dia melakukan panggilan telepon secara maraton dalam upaya untuk menekan setiap faktor yang relevan dalam masalah ini, dengan penekanan pada Biden," tulis koran tersebut, seperti dikutip dari Quds News Network.
Sumber-sumber mengungkapkan kepada Maariv, mereka meyakini perintah penangakapan itu hanya tinggal menunggu waktu.
Maariv juga melaporkan, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dan Panglima Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi juga kemungkinan berada dalam daftar perintah penangkapan.
Afrika Selatan menuntut Israel di ICC yang berbasis di Den Haag, Belanda, atas tuduhan genosida yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 di Gaza.
Agresi brutal Israel di Gaza telah menewaskan sekitar 34.000 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak.