Mengapa Panda Gendut Meski Hanya Makan Tumbuhan?
penjelasan mengapa panda gendut meski hanya makan tumbuhan
Mengapa Panda Gendut Meski Hanya Makan Tumbuhan?
Tidak ada yang menyebut "ramping" atau "atletis" untuk menggambarkan panda raksasa China, walaupun mereka mengunyah bambu hampir sepanjang hidupnya. Walaupun hidup dengan makanan rendah lemak dan kualitas buruk, hewan ini disukai sebagian karena berat badan mereka. Yang membuat heran: mengapa panda sangat gendut meski hanya makan tumbuhan?
Rendah Lemak
Menurut sebuah penelitian baru dalam jurnal peer-review Call Reports, jawabannya bisa jadi karena bakteri usus yang membantu panda membentuk lemak walaupun hanya memakan daun selama dua pertiga tahun. Ketika musim semi dan musim panas menjadi musim tumbuhnya anak bambu atau rebung, ilmuwan menemukan berat badan panda naik.
-
Kapan mata panda muncul? Mata panda sebenarnya bisa terjadi karena usia yang semakin bertambah dan menyebabkan penurunan produksi kolagen. Kondisi tersebut kemudian membuat kulit mengendur dan mengalami hiperpigmentasi.
-
Kenapa mata panda muncul? Kebanyakan kondisi mata panda memang dikaitkan dengan gaya hidup, misalnya kurang tidur. Tapi, ternyata nggak hanya itu saja kok. Ada banyak faktor pemicu kondisi yang bisa mengganggu rasa percaya diri ini.
-
Bagaimana panda berkamuflase di habitatnya? Warna hitam-putih pada tubuh panda membantu mereka bersembunyi di antara bayang-bayang dan salju di pegunungan tempat mereka tinggal.
-
Apa itu mata panda? Dikenal juga dengan istilah mata panda, kondisi yang satu ini memang sering meresahkan karena membuat penampilan jadi terkesan kusam, lebih tua, dan kurang terawat.
Menurut teori yang dikemukakan, bakteri usus bernama Clostridium butyricum membantu menaikkan berat badan panda dan menyimpan lemak, yang kemudian mendukung kesehatannya ketika musim rebung usai dan panda hanya bisa makan daun bambu.
Bakteri Clostridium butyricum adalah jenis bakteri usus yang juga ada dalam tubuh manusia, dan digunakan untuk pengobatan klinis untuk sindrom radang usus dan diare parah. Pada panda, ilmuwan meyakini bakteri usus tersebut berkontribusi pada "persilangan" di dalam metabolisme mereka yang membantu mereka memanfaatkan rebung untuk menambah berat badan.
Persilangan
Para peneliti menemukan, panda liar di Pegunungan Qingling di China tengah memiliki jumlah Clostridium butyricum yang tinggi. Tim lalu harus menguji apakah ini memiliki dampak terhadap metabolisme mereka.
Percobaan Lab
Untuk menguji hipotesis itu, para ilmuwan melakukan transplantasi tinja dengan feses atau kotoran panda Gunung Qingling dan tikus percobaan laboratorium yang diumpan dengan makanan yang sama seperti panda. Mereka menemukan tikus yang memakan pucuk bambu atau rebung lebih gendut daripada tikus lainnya yang hanya memakan daunnya.
Musim rebung juga bertepatan dengan periode krusial siklus kehidupan panda, seperti migrasi dan kawin, sehingga penting mereka sehat selama bulan-bulan yang lebih hangat di China.
Migrasi dan Kawin
Fluktuasi musiman bakteri usus adalah hal umum pada hewan liar, karena makanan mereka mungkin hanya tersedia selama musim tertentu. Bakteri usus membantu hewan liar melindungi diri dari faktor-faktor lingkungan.