Mimpi Saat Tidur, dari Mana Datangnya Ya?
Sering penasaran dari mana asalnya mimpi saat tidur?
Mimpi memang jadi hal yang normal terjadi saat sedang tidur. Terkadang, kamu bisa mengingat mimpi semalam secara acak tanpa memahami maksudnya. Tapi, nggak jarang juga nih kamu mengingat dengan jelas mimpi yang dialami sampai terasa seperti kenyataan. Biarpun sudah menjadi bagian dari keseharian, tapi pernah nggak sih merasa penasaran, mimpi itu sebenarnya datang dari mana sih?
Belum Ada Hasil Penelitian yang Pasti
Sampai saat ini mimpi sebenarnya masih jadi misteri yang belum bisa dipecahkan secara menyeluruh. Masih belum ada hasil penelitian yang pasti menjelaskan tentang proses mimpi yang dialami oleh manusia saat tidur. Tapi, ada banyak fakta menarik yang bisa diulik.
-
Apa saja fakta mimpi tentang seseorang? Berikut beberapa fakta mimpi seseorang: 1. Keterhubungan Emosional 2. Frekuensi dan Konteks Mimpi 3. Pengaruh dari Interaksi Sehari-Hari 4. Mimpi sebagai Cermin Psikologis 5. Makna Budaya dan Psikologis
-
Apa yang terjadi saat kita bermimpi? Otak adalah organ yang aktif sepanjang malam. Aktivitas otak di otak depan dan otak tengah sangat intens selama tidur dengan gerakan mata cepat atau REM, fase terakhir dan terdalam dari tidur, yaitu saat kita bermimpi.
-
Dari mana datangnya orang munafik dalam mimpi? Ular dalam mimpi sering kali melambangkan penipuan atau bahaya yang tersembunyi, sedangkan banyaknya ular menunjukkan bahwa ancaman tersebut bisa datang dari berbagai arah.
-
Bagaimana cara memahami mimpi? Sehingga, baik laki-laki ataupun perempuan yang bermimpi hamil, maka hal itu dapat menjadi sebuah pertanda jika kebaikan akan segera menghampiri.
-
Apa itu mitos tidur? Insomnia, atau kesulitan tidur di malam hari, adalah masalah yang umum, namun sering kali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman.
-
Apa yang dimaksud dengan halusinasi tidur? Pengalaman ini cenderung singkat dan terjadi saat otak Anda bertransisi antara tidur dan keadaan bangun, dan seringkali melibatkan komponen visual seperti melihat seseorang atau hewan di dalam ruangan Anda.
Para neuroscientist atau ahli saraf berfokus pada struktur saraf yang terlibat dalam produksi dan organisasi mimpi.
Sementara itu, dari kacamata psikoanalisis lebih berpusat pada makna mimpi yang dikaitkan pada konteks hubungan dan latar belakang orang tersebut.
Lalu, Mimpi Itu Apa Sih?
Dilansir dari situs Hellosehat, mimpi adalah gambaran, pikiran, dan emosi yang dialami seseorang saat tidur. Kondisi tersebut biasanya terjadi dalam tahap REM atau Rapid Eye Movement. Pada tahapan ini, biasanya napas seseorang akan jadi lebih cepat dan tidak teratur dengan mata yang bergerak cepat ke berbagai arah.
REM biasanya mulai terjadi sekitar 1,5 jam setelah tertidur. Kemudian berlangsung setiap 90 menit atau lebih sepanjang malam. REM dikenal juga dengan paradoks tidur, karena otak dan sistem tubuh lainnya masih aktif bekerja, sementara otot-otot menjadi lebih rileks.
Dikembangkan oleh J. Allan Hobson dan Robert McCarley, teori ini menyebutkan bahwa sirkuit otak tetap aktif selama tidur di fase REM. Hal ini memicu amigdala dan hipokampus membuat serangkaian impuls listrik sehingga menghasilkan pikiran, gambar, dan ingatan acak yang sering muncul saat tidur.
Teori Aktivasi-Sintesis Mimpi
Inilah yang menjelaskan proses mimpi random yang dialami, karena yang mengatur mimpi adalah sisi emosional otak, bukan wilayah otak yang terkait sesuatu logis.
Makna dari Mimpi yang Dialami
Selama bertahun-tahun, para ahli berusaha mengungkap misteri di balik mimpi yang dialami saat tidur.
Misalnya saja menafsirkan mimpi secara ilmiah dari sisi psikoanalisis seperti yang dilakukan oleh Sigmund Freud.
Dalam bukunya The Interpretation of Dreams, Freud menjelaskan bahwa mimpi merupakan 'pemenuhan terselubung dari keinginan yang tidak terungkapkan'. Dalam teorinya, Freud menjelaskan bahwa mimpi memiliki 2 komponen yaitu konten nyata atau gambaran aktual dan konten laten yang memiliki makna tersembunyi.
Mimpi Indah vs Mimpi Buruk
Hari ini mimpi indah, tapi besok tiba-tiba mengalami mimpi buruk yang bikin terbangun di tengah malam. Kenapa bisa terjadi? Hal ini kemungkinan terkait dengan suasana hati dan hal apa saja yang dipikirkan serta dialami sebelum tidur. Misalnya saja nonton film horror sebelum tidur bisa memicu terjadinya mimpi buruk.
Untungnya, hampir tidak ada orang yang bisa mengingat mimpinya secara detail.
Hal tersebut terjadi karena otak kadang kala tidak menyimpan hal-hal yang sifatnya tidak penting.
Waspada Gangguan Mimpi Buruk
Meskipun mimpi buruk itu normal dialami oleh siapa saja, tapi jika terus-menerus terjadi bisa jadi tanda masalah kesehatan mental. Misalnya saja mengalami gangguan mimpi buruk atau Nightmare Disorder. Kondisi tersebut berkaitan dengan perasaan negatif yang dirasakan sampai bisa membangunkan saat tidur.
Biasanya orang-orang dengan kondisi tertentu lebih rentan mengalami gangguan mimpi buruk. Misalnya saja saat sedang stres, mengonsumsi obat antridepresan, atau seseorang dengan riwayat PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
Jadi, Kenapa Kita Bisa Bermimpi?
Terlepas dari banyaknya misteri yang belum terungkap tentang mimpi, setidaknya ada beberapa manfaat dari mimpi yang dialami setiap malam.