Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia
Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia. Penyelam Syachrul Anto gugur di tengah tugas mulia, dalam misi kemanusiaan mengevakuasi puing Lion Air PK-LQP dan 189 orang yang ada di dalamnya. Misi di Tanjung Karawang hanya satu di antara rekam jejaknya yang panjang sebagai relawan.
Penyelam Syachrul Anto gugur di tengah tugas mulia, dalam misi kemanusiaan mengevakuasi puing Lion Air PK-LQP dan 189 orang yang ada di dalamnya. Misi di Tanjung Karawang hanya satu di antara rekam jejaknya yang panjang sebagai relawan SAR.
Anggota Indonesia Diver Rescue tersebut sebelumnya juga terjun dalam pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata. Bahkan sebelum bergabung dengan tim Basarnas dalam evakuasi Lion Air, ia baru pulang dari Palu, untuk membantu korban gempa dan tsunami di sana.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Tak hanya dikabarkan media di Indonesia, yang disambut rasa duka dan simpati atas perjuangan almarhum, meninggalnya Syachrul Anto di tengah evakuasi Lion Air juga menyebar ke sejumlah penjuru dunia.
Situs berita Singapura, Channel News Asia memuat artikel berjudul, Diver dies during search mission for crashed Lion Air plane.
Media India, First Post memuat artikel berjudul, Indonesia Lion Air flight crash: 48-year-old diver dies while searching for body parts, debris in Java Sea.
Tak ketinggalan, situs The Wall Street Journal mengunggah artikel berjudul, Indonesian Diver Dies in Recovery Operations for Lion Air Jet.
Dalam artikel berjudul, Lion Air: Indonesian rescue diver dies while searching for victims of jet crash near Jakarta, situs ABC Australia mengungkapkan, tim penyelam punya peran krusial untuk mengevakuasi bagian tubuh awak maupun penumpang yang ada di pesawat yang mengalami kecelakaan pada Senin 29 Oktober 2018, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Untuk kepentingan identifikasi.
"Juga untuk menemukan apa yang terjadi pada Boeing 737 MAX, pesawat anyar, yang celaka pada Senin pagi di Laut Jawa, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta," demikian dimuat abc.net.au.
Gugurnya Syachrul Anto di tengah tugas sejauh ini juga dikabarkan banyak media lain, dari sejumlah benua: Asia, Australia, Amerika Serikat, Eropa.
Tak hanya mengevakuasi bagian jasad, yang jumlahnya mencapai 73 kantung jenazah pada Sabtu 3 November 2018, para penyelam juga berjasa mengangkat puing-puing pesawat, termasuk instrumen perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) yang didapat pada Kamis lalu.
Sementara itu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, Syachrul gugur bukan karena menyalahi prosedur penyelaman.
"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru. tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," katanya di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Bahkan, katanya, semua penyelam yang jumlahnya lebih kurang 100 orang adalah berpengalaman juga profesional.
"Semua penyelam ini andal dan profesional, saya lihat sendiri," tegas Syaugi.
Baca juga:
Masing-masing kru Lion Air JT610 akan terima santunan Rp 1,5 miliar
Lion Air beri santunan korban pesawat jatuh sebesar Rp 1,3 milliar
Basarnas perpanjang evakuasi Lion Air tiga hari
Meninggalnya penyelam Syachrul Anto di tengah misi SAR Lion Air jadi sorotan dunia
Bukan bodi Lion Air, bongkahan di dasar perairan Tanjung Karawang hanya lempengan