Menlu AS tuding Rusia ingin rusak demokrasi barat
Menteri Luar negeri Amerika Serikat AS Mike Pompeo dua hari lalu mengatakan, Rusia tengah mencoba untuk melemahkan demokrasi global di masa mendatang.
Menteri Luar negeri Amerika Serikat AS Mike Pompeo dua hari lalu mengatakan, Rusia tengah mencoba untuk melemahkan demokrasi global di masa mendatang.
"Saya memiliki keyakinan besar bahwa Rusia akan mencoba dan merusak demokrasi barat pada 2017, 2018, 2019 dan untuk waktu yang sangat lama," kata Pompeo dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kapan para ilmuwan Rusia menanam semangka di Antartika? Tepat 103 hari setelah benih ditanam, para peneliti disambut dengan delapan buah semangka yang tumbuh.
-
Kapan Atraksi Grup Sirkus Rusia di PIM 2 Jakarta berlangsung? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
"Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari pemerintah Amerika Serikat, untuk mencegah mereka (Rusia) dari campur tangan di negara kami, tidak hanya di dalam pemilu, tetapi juga lebih luas," lanjut Pompeo berkomentar, sebagaimana dikutip dari CNN pada Jumat (20/7).
Pompeo melontarkan pendapat tersebut, beberapa hari setelah Presiden Donald Trump bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Helsinki pada awal pekan ini.
Presiden Trump disebut memicu kemarahan di Washington, ketika menyatakan tidak sependapat dengan penilaian komunitas intelijen AS, bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.
Seakan tidak peduli dengan kontroversi yang dibuatnya, Presiden Trump baru saja mengundang Vladimir Putin untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada musim gugur mendatang.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, kepada media Kamis lalu.
Menanggapi kabar tersebut, Menlu Pompeo berpendapat: "Presiden telah memberdayakan masing-masing dari kami, untuk memastikan bahwa hal itu (campur tangan Rusia di pemilu) tidak terjadi lagi dalam pemilihan 2018 atau 2020, di sini, di Amerika Serikat."
Pompeo mengatakan yang menjadi masalah adalah tidak jauh berbeda dengan isu di era Soviet, yakni beberapa orang berusaha menjadikan ketegangan pada hubungan Amerika Serikat dan Rusia sebagai isu partisan.
"Bukan hanya pemilu 2016. Entah bagaimana Amerika tampaknya melupakan sejarah upaya Rusia untuk merusak demokrasi barat selama beberapa dekade terakhir," kata Pompeo.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rusia: 1,7 Juta pengungsi Suriah bisa kembali pulang dalam waktu dekat
Belum lama usai, stadion bekas Piala Dunia ini sudah mulai rusak
Trump undang Putin ke AS usai gelar KTT di Finlandia
Ini sosok Maria Butina, agen intelijen cantik Rusia yang ditangkap AS
Pamela Anderson: Orang Amerika diprogram untuk selalu menyalahkan Rusia
Usai bertemu Putin, Trump dianggap pengkhianat Amerika