"Mereka Menembak di Kepala tapi Mereka Tidak Tahu Revolusi Bersemayam Dalam Hati"
Penyair Myanmar, Khet Thi, yang karya-karyanya mengandung perlawanan terhadap kekuasaan junta, meninggal di dalam penjara dan jasadnya dikembalikan dengan organ yang telah diambil.
Penyair Myanmar, Khet Thi, yang karya-karyanya mengandung perlawanan terhadap kekuasaan junta, meninggal di dalam penjara dan jasadnya dikembalikan dengan organ yang telah diambil. Hal ini diungkapkan keluarganya pada Minggu (9/5).
Seorang juru bicara junta tidak menjawab telepon untuk meminta komentar terkait kematian Khet Thi, yang terkenal dengan bait puisinya, “Mereka menembak di kepala, tapi mereka tidak tahu revolusi bersemayam di dalam hati.”
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
Halaman Facebook-nya menyebut Khet Thi berusia 45 tahun.
Istri Khet Thi menyampaikan, mereka berdua dijemput untuk interogasi pada Sabtu oleh tentara dan polisi bersenjata di pusat kota Shwebo, wilayah Sagaing – pusat perlawanan kudeta di mana pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi digulingkan.
“Saya diinterogasi. Begitu juga dia. Mereka bilang dia berada di pusat interogasi. Tapi dia tidak kembali, hanya jasadnya,” kata istrinya, Chaw Su kepada BBC berbahasa Burma dari Monywa, sekitar 100 kilometer perjalanan darat.
“Mereka menelpon saya pada pagi hari dan meminta saya bertemu dengannya di rumah sakit di Monywa. Saya pikir itu sekadar patah lengan atau semacamnya. Tapi ketika saya tiba di sini, dia di kamar mayat dan organ dalamnya diambil,” lanjutnya, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin (10/5).
Di rumah sakit dia diberi penjelasan suaminya memiliki masalah jantung, tapi tidak mau repot-repot membaca akta kematian karena dia yakin itu tidak benar.
Chaw Su menyampaikan tentara berencana memakamkan suaminya tapi dia memohon diserahkan jasad suaminya. Dia tidak menjelaskan bagaimana dia mengetahui organ tubuh suaminya telah diambil.
“Dia meninggal di rumah sakit setelah disiksa di pusat interogasi,” kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) dalam sebuah buletin yang mencantumkan jumlah kematian warga sipil sejak kudeta yaitu 780.
AAPP, yang memantau pembunuhan dan penangkapan, tidak menyebutkan sumber informasinya.
Khet Thi merupakan satu dari tiga penyair yang meninggal selama unjuk rasa anti kudeta. Khet Thi merupakan kawan dari K Za Win (39), penyair yang ditembak mati dalam sebuah unjuk rasa di Monywa pada awal Maret.
Khet Thi merupakan seorang insinyur sebelum keluar dari pekerjaannya pada 2012 untuk fokus menulis puisi dan menggantungkan penghasilannya dari membuat dan menjual es krim dan kue.
“Saya tidak ingin jadi pahlawan, saya tidak ingin menjadi seorang martir, saya tidak ingin menjadi seorang yang lemah, saya tidak ingin menjadi orang yang bodoh,” tulisnya dua pekan setelah kudeta.
“Saya tidak ingin mendukung ketidakadilan. Jika saya hanya punya satu menit untuk hidup, saya ingin kesadaran saya jernih untuk semenit itu.”
Baca juga:
Junta Militer Myanmar Sebut Pemerintahan Tandingan sebagai Kelompok Teroris
Militer Myanmar Lenyapkan Anak-Anak Muda untuk Menggilas Gerakan Pro Demokrasi
Pemerintah Bayangan Myanmar Bentuk Pasukan Pertahanan Rakyat
Aktivis Myanmar Pantang Bungkam di Tengah Ancaman Pidana dan Kekerasan Junta Militer
Pemberontak Myanmar Klaim Tembak Jatuh Helikopter Militer
Lagi, Delapan Orang Tewas dalam Kekerasan Terbaru Terhadap Demonstran di Myanmar