Militer Iran Sebut Proyektil Israel yang Menyasar Teheran Bisa Dicegat
Pernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Militer Iran mengatakan bahwa unit pertahanan udara mereka berhasil mencegat sejumlah proyektil yang menyasar instalasi militer di Teheran barat dan barat daya oleh rezim Zionis Israel.
Pernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
- Korban Peluru Nyasar, Proyektil Tembus Mobil Sampai Kena Kaki
- Tanpa Sirine Mobil Pengawal, Sosok Menteri ini Pilih Naik MRT lalu Jalan Kaki Berangkat ke Kantor
- Polisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri
- Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Pemerintah Iran tidak menjelaskan secara terperinci tentang serangan Israel itu, tetapi berjanji akan memberikan informasi terkini.
Lewat akun @IRIran_Military di X, militer Iran juga mengatakan bahwa Kantor Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant merilis gambar suntingan yang memperlihatkan "sang teroris senior" sedang melihat foto ledakan yang ternyata merupakan foto lama kebakaran kilang minyak.
Militer Iran juga mengunggah sejumlah video yang menunjukkan sistem pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh proyektil musuh di atas Teheran.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Sabtu (26/10) dini hari, dengan menyatakan bahwa tujuan dari serangan tersebut adalah untuk menargetkan lokasi militer sebagai respons terhadap serangkaian rudal balistik yang diluncurkan oleh Republik Islam ke arah Israel pada awal bulan Oktober.
Meskipun ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, informasi mengenai kerusakan atau jumlah korban akibat serangan tersebut belum tersedia.
Tindakan ini bisa membawa kedua negara yang saling bermusuhan ini lebih dekat ke konflik total, terutama di tengah meningkatnya kekerasan di Timur Tengah, di mana kelompok-kelompok militan yang didukung oleh Iran, seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, sudah terlibat dalam pertempuran dengan Israel.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (26/10), militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan "serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran," meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Rezim di Iran dan proksinya di kawasan itu telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober ... termasuk serangan langsung dari tanah Iran," ungkap juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah pernyataan video yang direkam sebelumnya pada hari yang sama, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press (AP).
"Seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi," tambahnya.
Pada awalnya, fasilitas nuklir dan instalasi minyak dianggap sebagai target yang mungkin untuk respons Israel terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, tetapi pada pertengahan Oktober, pemerintahan Biden merasa telah mendapatkan jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan menyerang target-target tersebut.
Konfirmasi Media Iran
Media Iran telah mengonfirmasi adanya ledakan yang terdengar di Teheran, menjelaskan bahwa beberapa suara berasal dari sistem pertahanan udara di sekitar kota.
Meski demikian, televisi pemerintah hanya memberikan informasi singkat dan tidak menguraikan lebih lanjut, bahkan mulai menayangkan apa yang mereka sebut sebagai rekaman langsung orang-orang yang sedang memuat truk di pasar sayur Teheran, berupaya untuk mengecilkan dampak dari serangan tersebut.
Seorang warga Teheran yang berbicara kepada The Associated Press melaporkan bahwa ia mendengar sedikitnya tujuh ledakan yang mengguncang area sekitarnya. Ia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena khawatir akan adanya tindakan balasan.
Pada dini hari Sabtu, pemerintah menutup wilayah udara negara tersebut, dan analisis data pelacakan penerbangan oleh Associated Press menunjukkan bahwa maskapai penerbangan komersial telah meninggalkan ruang udara Iran, berpindah ke wilayah Irak, Suriah, dan Lebanon.
Di Suriah, kantor berita negara SANA melaporkan bahwa berdasarkan informasi dari seorang pejabat militer yang tidak ingin disebutkan namanya, terjadi "serangan rudal dari arah wilayah pendudukan Golan Suriah dan Lebanon yang menargetkan beberapa lokasi militer di wilayah selatan dan tengah" pada dini hari Sabtu (26/10).
Dikatakan juga bahwa pertahanan udara Suriah berhasil menembak jatuh beberapa rudal, meskipun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan korban yang terjadi akibat insiden tersebut.
Serangan yang terjadi pada hari Sabtu, 26 Oktober, berlangsung tepat setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kembali ke AS usai kunjungannya ke Timur Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, ia bersama pejabat AS lainnya telah memberikan peringatan kepada Israel untuk tidak memperburuk konflik di kawasan tersebut dan untuk tidak mengecualikan lokasi-lokasi nuklir di Iran.