Negeri Kanguru bikin emosi melulu
Intelijen Australia tahun lalu menawarkan hasil sadapannya terhadap Indonesia kepada intelijen Amerika.
Bukan tanpa sebab jika Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kemarin berkomentar keras terhadap negara tetangga Australia. Kabar penyadapan dilakukan intelijen Negeri Kanguru itu tahun lalu kembali menggores luka hubungan Indonesia dan Australia.
Setelah tahun lalu muncul laporan dari dokumen Edward Snowden tentang penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat pada 2009, surat kabar the New York Times dua hari lalu menurunkan berita serupa soal penyadapan intelijen Australia dari dokumen pembocor rahasia intelijen Amerika Edward Snowden.
Dalam berita surat kabar asal Amerika itu diungkapkan intelijen Australia tahun lalu pernah menawarkan informasi hasil penyadapan terhadap Indonesia kepada intelijen Amerika (NSA).
Indonesia tahun lalu menyewa sebuah perusahaan firma hukum Mayer Brown bermarkas di Kota Chicago, Amerika, untuk membantu menangani kasus penolakan ekspor udang dan rokok ke Amerika.
Komunikasi antara pejabat Indonesia dengan firma hukum itu telah disadap oleh intelijen Australia. Mereka kemudian menawarkan hasil sadapan itu kepada NSA.
"Australia intinya harus ambil keputusan. Indonesia dianggap sebagai sahabat atau musuh?" ujar Marty usai menghadiri jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika John F Kerry di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin.
Namun, NSA dan pemerintah Australia menolak untuk menjawab pertanyaan tentang pengawasan itu, seperti dikutip the New York Times. Dalam pernyataan kepada the Times dan the Associated Press, NSA mengatakan pihaknya tidak meminta mitra asing mereka untuk melakukan aktivitas intelijen di mana pemerintah Amerika secara hukum dilarang melakukannya sendiri.
Marty mengungkapkan jika Australia ingin tahu soal kasus negosiasi perdagangan udang Indonesia ke Amerika pada tahun lalu maka dia akan dengan senang hati memberikan penjelasan lengkap dengan dokumen-dokumen tanpa harus disadap.
"Tidak perlu harus menyadap dengan cara-cara seperti itu," tegas Marty.
Baca juga:
Ulah Australia yang makin membuat Indonesia geram
Gara-gara udang, tadinya dekat, kini merenggang
Menlu Marty: Australia anggap Indonesia sahabat atau musuh?
Kunjungan Menlu AS ke Gedung Pancasila bahas isu bilateral
Menlu: Hubungan RI-Singapura sangat baik
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Siapa saja yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga personel Polri.
-
Bagaimana cara SBY menggambarkan pertemuan dengan Megawati? "Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).