New York akan Gelar Konser Besar untuk Rayakan 'Kelahiran Kembali' Pasca Covid-19
New York berencana menyelenggarakan konser besar di Central Park pada Agustus mendatang untuk merayakan ‘kelahiran kembali’ kota itu pasca pandemi Covid-19. Rencana ini diumumkan Wali Kota Bill de Blasio pada Senin.
New York berencana menyelenggarakan konser besar di Central Park pada Agustus mendatang untuk merayakan ‘kelahiran kembali’ kota itu pasca pandemi Covid-19. Rencana ini diumumkan Wali Kota Bill de Blasio pada Senin.
Tidak ada program rinci yang diungkapkan terkait rencana ini, tapi De Blasio telah meminta produser musik veteran Clive Davis untuk mengorganisir rencana ini.
-
Siapa yang sedang berada di New York? Alyssa sangat menawan dan membuat orang terpesona. Kekasih Al juga sedang berada di New York.
-
Apa yang menyebabkan New York terancam tenggelam? Para peneliti memperingatkan New York City di Amerika Serikat terancam tenggelam karena beratnya beban gedung-gedung yang dibangun di kota metropolitan itu. Namun, ada juga alasan lain mengapa kota itu bakal tenggelam, salah satunya karena bumi terus bergeser setelah akhir zaman es terakhir lebih dari 10.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditukar Belanda dengan Pulau Manhattan? Salah satu poin kesepakatan yang paling mengejutkan adalah pertukaran Pulau Run dengan Pulau Manhattan.
-
Di mana tepatnya bagian New York yang terancam tenggelam? Data GPS menunjukkan daerah Manhattan yang lebih rendah tenggelam, menyusut sekitar 2,1 mm per tahun.
-
Kenapa api abadi di New York bisa menyala? "Api di sini adalah salah satu api abadi yang terkenal karena lokasinya yang berada di dalam air terjun. Api ini terjadi karena adanya retakan di dalam bumi yang membocorkan kombinasi gas alam," ujar Mike dalam keterangan Instagramnya.
-
Apa tujuan utama dari konser musik? Konser musik menjadi salah satu medium untuk membuktikan kehebatan karya dari para musisi kepada para penggemarnya. Tak hanya itu, konser musik juga dapat menjadi bukti sahih dari perkembangan sosio-kultur masyarakat.
Dalam konferensi pers, De Blasio mengumumkan agenda “Homecoming Week” atau “Pekan Kepulangan” untuk merayakan munculnya kembali kota Big Apple itu setelah dihantam pandemi, yang sangat terdampak pada awal-awal pandemi.
“Tapi kami ingin memperjelas, kami ingin membuatnya lebih besar,” jelasnya, dikutip dari AFP, Selasa (8/6).
De Blasio melanjutkan, konser ini akan menjadi kulminasi atau titik balik dari “pekan dari sekali seumur hidup yang luar biasa dan tak terlupakan, untuk merayakan kelahiran kembali York City”. Dia tidak menyebutkan tanggal spesifik agenda besar ini, tapi menurut laporan The New York Times, konser akan digelar pada 21 Agustus.
Davis, yang pernah bekerja sama dengan legenda musik seperti Bruce Springsteen, Aretha Franklin, dan Whitney Houston selama kariernya – mengatakan kepada The New York Times dia berharap untuk merekrut delapan bintang ikonik dalam tiga jam konser yang akan disiarkan di seluruh dunia itu.
Sebanyak 60.000 tiket akan didistribusikan secara gratis dan akan disediakan tempat duduk VIP.
De Blasio mengatakan kepada wartawan, dia berharap artis yang tampir merupakan artis New York.
Konser ini akan menjadi serangkaian konser musik besar yang diselenggarakan di Great Lawn Central Park, seperti konser klasik gratis Simon and Garfunkel pada 1981 atau konser Global Citizen pada September 2019.
Pengumuman yang disampaikan De Blasio ini muncul di saat kota paling padat di Amerika itu meluncurkan kembali industri pariwisatanya.
Lebih dari 63 persen penduduk dewasa New York City telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Covid-19, menurut data resmi.
Sejumlah pembatasan untuk membatasi penyebaran virus corona telah dicabut, dan Gubernur Negara Bagian New York, Andrew Cuomo menyampaikan pada Senin, tindakan pencegahan yang masih berlangsung akan dicabut ketika angka vaksinasi telah mencapai angka 70 persen.
Baca juga:
Vietnam Minta Bantuan Warga Patungan Beli Vaksin Covid-19
Lokasi Wisata Selam di Filipina Dipenuhi Sampah Masker Bekas
WHO Tak Bisa Paksa China Berikan Semua Data Asal Mula Covid-19
Guangzhou China Tes 18 Juta Warga dalam Tiga Hari untuk Cegah Wabah Terbaru Covid-19
Kasus Positif Menurun, Meksiko Kembali Memulai Kegiatan Belajar Tatap Muka