Nyamuk Tak Bisa Tularkan Covid-19 ke Manusia Setelah Gigit Orang Terinfeksi
Sebuah penelitian terbaru menemukan, nyamuk tak bisa menularkan virus corona ke manusia walaupun nyamuk telah menggigit orang yang terinfeksi virus tersebut.
Sebuah penelitian baru menemukan, nyamuk tidak dapat menularkan virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit mematikan Covid-19 kepada manusia.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan, virus tidak dapat mereplikasi dalam tiga jenis nyamuk yang umum dan karenanya tidak dapat ditularkan ke manusia bahkan walaupun nyamuk itu telah menggigit manusia yang terinfeksi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Kami telah menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi ekstrem, virus SARS-CoV-2 tidak dapat direplikasi pada nyamuk ini dan oleh karena itu tidak dapat ditularkan kepada orang-orang bahkan dalam kejadian yang tidak disangka nyamuk memakan inang viremic," demikian hasil penelitian tersebut, dilansir Alarabiya, Minggu (19/7).
Hasil ini mendukung pernyataan WHO yang menyatakan nyamuk tak bisa menularkan penyakit tersebut ke manusia.
"Sementara WHO secara definitif menyatakan bahwa nyamuk tidak dapat menularkan virus, penelitian kami adalah yang pertama memberikan data konklusif yang mendukung teori ini," jelas Stephen Higgs, salah satu peneliti dari Kansas State University di Amerika Serikat.
Hubungan antara hewan dan virus corona masih belum jelas.
Satu teori untuk wabah pandemi global adalah bahwa virus melompat dari kelelawar yang terinfeksi ke manusia di pasar basah di Wuhan, China.
Ada juga laporan tentang harimau, kucing, dan anjing yang tertular virus, tetapi kasus-kasus ini sangat minim mengingat meluasnya penyebaran virus di antara manusia.