Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Kebijakan itu diberlakukan setelah larangan bermesraan yang diberlakukan pada Olimpiade sebelumnya di Tokyo pada tahun 2020 lalu.
- Tonton Pesta Penutupan Olympics Games Paris 2024 dan Seluruh Tayangan Perjuangan Atlet Indonesia di Vidio!
- Kemenkeu Jamin Atlet Penerima Medali Olimpiade Paris 2024 Bebas dari Pungutan Bea Cukai
- Gaya Keren Atlet Menembak Korsel di Olimpiade Paris 2024, Sampai Dipuji Orang Terkaya di Dunia
- Jokowi Lepas Atlet ke Olimpiade Paris: Selamat Bertanding, Harumkan Nama Indonesia di Mata Dunia
Olimpiade Paris 2024 Siapkan 300.000 Kondom Untuk Para Atlet dan Cabut Larangan Kontak Fisik
Olimpiade Internasional 2024 di Paris yang akan diselenggarakan pada 26 Juli - 11 agustus akan kembali memberlakukan tradisi lama yaitu, mengizinkan kontak fisik dan menyediakan 300.000 kondom untuk para atlet.
Setelah larangan bermesraan yang diberlakukan pada Olimpiade sebelumnya di Tokyo pada tahun 2020 lalu.
Menurut keterangan Laurent Michaud, direktur Olympic Village, dalam wawancara dengan Sky News, pihak olimpiade Paris 2024 telah menargetkan 300.000 kondom untuk 14.250 atlet dan mempersiapkan perkampungan atlet selama acara berlangsung.
Aturan tentang keintiman mulai berlaku sejak Olimpiade 2020 yang diadakan di Tokyo, Jepang karena pandemi COVID-19. Untuk membantu mencegah penyebaran virus, para atlet diminta untuk membatasi kontak fisik satu sama lain, menjaga jarak, kecuali dalam situasi tertentu, seperti di lapangan.
Sebagai bagian dari pedoman COVID-19, para atlet hanya diizinkan meninggalkan akomodasi mereka untuk menghadiri pertandingan dan dalam beberapa situasi lainnya.
Mereka diminta untuk menghindari kontak fisik dan termasuk berhubungan seks untuk mencegah penyebaran virus.
Para atlet diminta untuk menghindari kontak pertemuan selama 14 hari sebelum mereka tiba dan 14 hari saat tiba di sana.
Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, harus mengenakan masker dan diminta untuk sering mencuci tangan. Mereka yang melanggar peraturan akan mendapatkan konsekuensi dari Komite Olimpiade Internasional, tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi.
Mereka harus menyiapkan daftar orang-orang yang mereka perkirakan akan melakukan kontak dekat dengan mereka selama pertandingan. Jumlah orang yang diizinkan hadir di Olimpiade pun dibatasi dan tidak ada penonton di tribun.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri keadaan darurat kesehatan global COVID-19 pada 2023 dan tahun ini Pusat Pengendalian Penyakit mengubah pedoman COVID-19, menciptakan "pendekatan terpadu dan praktis untuk mengatasi risiko" dari virus bersama dengan influenza dan respiratory syncytial virus, atau RSV, serta memperpendek masa isolasi.
Penyediaan kondom di Olimpiade telah menjadi tradisi sejak Olimpiade Seoul 1988, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan HIV dan AIDS, menurut CBS Sports.
Pada Olimpiade Tokyo, panitia tetap membagikan 150.000 kondom, meski mereka menetapkan larangan keintiman dan membatasi kontak fisik antar sesama.
"Pembagian kondom tidak untuk digunakan di perkampungan atlet, tetapi agar para atlet membawanya pulang ke negara asal mereka untuk meningkatkan kesadaran [akan HIV dan AIDS]," kata penyelenggara Olimpiade kepada Reuters pada saat itu.
Michaud mengatakan mereka ingin para atlet di Paris mendapatkan semua yang mereka butuhkan, jadi mereka membangun sebuah bar olahraga tanpa alkohol.
"Tapi ini akan menjadi tempat yang bagus sehingga mereka dapat berbagi momen dan lingkungan di sini," katanya.
"Tentu saja tidak ada sampanye di perkampungan ini, tapi mereka bisa minum sampanye sepuasnya di Paris."
Perkampungan Olimpiade berlokasi sekitar 6,4 kilometer di utara pusat kota, dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman bagi para atlet dan staf untuk tinggal dan bersosialisasi selama pertandingan.