Orang miskin India gosok jalan Taj Mahal demi sambut Obama
Menurut mantan Kepala Arkeolog India, KK Mohammed jalanan India sangat kotor salah satunya karena noda ludah.
Pemerintah India mempersiapkan penyambutan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Taj Mahal secara maksimal. Tak tanggung-tanggung, demi meninggalkan kesan baik, jalan menuju Taj Mahal dibersihkan dengan cara digosok oleh sejumlah pekerja kasar.
Salah seorang pekerja bernama Ramjeet mengungkapkan, pekerjaan menggosok jalan ini dia lakoni bersama rekan-rekannya dengan bayaran setara Rp 62.000 per hari.
"Jika bersih semua, maka dia (Obama) akan terkesan," ujar pria tersebut sambil beristirahat dengan rekan-rekan sesama tukang bersih jalanan. Mereka masih harus menggosok jalanan hingga bersih sepanjang 10 kilometer lagi.
Ramjeet merupakan salah satu dari 600 orang tukang bersih jalanan di kota Agra. Kota tersebut sedang mengalami pembersihan lantaran Presiden Barack Obama dan ibu negara AS, Michelle Obama akan berkunjung ke kuil yang paling terkenal di India, Taj Mahal pada Selasa pekan depan.
Selain membersihkan garis putih di jalanan, pihak berwenang juga telah mengumpulkan anjing-anjing liar dan sapi dari jalanan.
"Ada banyak noda ludah di jalanan sehingga harus dibersihkan. Jalanan harus terlihat bersih dan lengang," kata mantan Kepala Arkeolog India, KK Mohammed seperti yang dilansir dari media lokal, Sabtu (24/1).
Menurutnya, orang yang berpengaruh di dunia itu harus melihat India dalam keadaan bersih, begitu juga dengan Taj Mahal yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Makam marmer yang besar itu harusnya berwarna putih bersih, bukan kekuningan seperti sekarang.
Di dalam komplek Taj Mahal sendiri, para wanita bertelanjang kaki membersihkan area sekitar makam permaisuri itu, dimulai dengan memangkas rumput dengan cangkul.
"Obama... Obama...," kata seorang wanita yang sudah bekerja di lingkungan Taj Mahal selama hampir 20 tahun sambil tersenyum.
Para warga India tahu jika Obama datang, perhatian dunia pasti tertuju ke sana, dan mereka menginginkan kota mereka, apalagi Taj Mahal terlihat indah jika diabadikan oleh awak media.