Patroli Polisi Syariah di Jerman timbulkan kekhawatiran
Polisi Syariah ini mengatakan kepada pengunjung klub malam untuk menahan diri dari minuman beralkohol.
Politisi dan media Jerman kemarin menyerukan agar adanya tindakan keras terhadap munculnya propaganda Islam radikal, setelah sekelompok Salafi ultra-konservatif turun ke jalan-jalan untuk berpatroli dan menamakan diri mereka sebagai "Polisi Syariah".
"Tidak ada toleransi bagi Salafi," tulis surat kabar konservatif Jerman Die Welt, setelah sekelompok kecil pria mengenakan rompi oranye dengan tulisan "Polisi Syariah" di bagian belakangnya, melanjutkan serangkaian "patroli" di Kota Wuppertal, sebelah barat Jerman, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (9/9).
Berpatroli untuk menegakkan aturan moralitas keras mereka, para Polisi Syariah ini mengatakan kepada pengunjung klub malam untuk menahan diri dari minuman beralkohol dan mendengarkan musik serta para pelanggan untuk tidak bermain judi.
Sebuah video yang beredar di dunia maya menunjukkan di antara para Polisi Syariah ini adalah Sven Lau, seorang mualaf Salafi Jerman yang mengaku sebagai salah satu dari mereka yang berada dibalik ide patroli ini.
Di bawah hukum Jerman saat ini, "Polisi Syariah" gadungan seperti itu bisa menghadapi tuduhan mengganggu ketertiban umum.
Polisi Jerman mengatakan patroli itu berlangsung pekan lalu dan mendesak masyarakat untuk menghubungi pihaknya jika ada yang melihat perilaku mencurigakan terkait aktivitas para Salafi itu.
Tidak ada penangkapan telah dibuat sejauh ini, tapi pemimpin politik Jerman mengingatkan pihaknya akan menindak patroli Islam ini jika mereka melakukan tindakan lebih jauh.
"Kami tidak akan menolerir keadilan paralel ilegal," kata Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas.
"Hukum syariah tidak ditoleransi di tanah Jerman," ujar Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere kepada koran Bild.
Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Bavaria Joachim Herrmann menggambarkan aksi itu sebagai "serangan langsung dari para Salafi terhadap aturan hukum Jerman", dalam sebuah komentar yang dipublikasikan di Bild.
Stephan Mayer, yang juga sekutu dari partai konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel, Uni Sosial Kristen Bavarian, dua hari lalu mengatakan kepada koran Tagesspiegel untuk menghukum pihak yang mempromosikan hukum syariah yang ketat.
Volker Kauder, pemimpin kelompok parlemen dari partai konservatif Merkel, mengatakan hanya polisi saja yang bertanggung jawab untuk menegakkan ketertiban umum.
Kepala Dewan Pusat Muslim di Jerman juga telah mengutuk tindakan dilakukan kelompok Salafi di Wuppertal.
Intelijen Jerman tahun lalu menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah Salafi, yang mendukung sebuah bentuk Islam Sunni beraliran garis keras, dan mengatakan jumlah mereka ada sekitar 4.500 orang di Jerman.
"Salafi dan kelompok fanatik seharusnya tidak lagi dapat bersembunyi di balik kebebasan beragama, bahkan kelompok Islam prihatin dengan reputasi warga muslim dalam melihat hal seperti itu," tulis koran Die Welt.
Berikut rekaman patroli Polisi Syariah di Jerman: