Jenazah Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Diserahkan ke Keluarga
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Polisi sudah menyerahkan empat jenazah korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, ke pihak keluarga.
Jenazah Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Diserahkan ke Keluarga
Polisi sudah menyerahkan empat jenazah korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, ke pihak keluarga.
"Jenazah korban sudah dikebumikan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, di Jakarta, Rabu (13/3).
Dia mengatakan, petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
"Usai dilakukan pemeriksaan di RSCM, keempat jenazah sudah dikembalikan kepada keluarga," kata dia.
Sebelumnya, polisi kembali melakukan pemeriksaan ulang dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) bunuh diri satu keluarga di Apartemen Teluk Intan Tomas Tower Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kami lakukan olah tempat kejadian ulang dan membaca lebih detail lagi, temuan untuk dikaitkan dengan peristiwa yang sudah terjadi,"
kata Gidion.
merdeka.com
Dia mengatakan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan mendalam dalam menghadapi kejadian tersebut.
"Kami butuh pemeriksaan DNA (deoxyribo nucleic acid), autopsi psikologi dan digital forensik dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia, jika seluruh bukti dan fakta sudah lengkap secara komprehensif maka baru dapat disimpulkan penyebab terjadinya bunuh diri tersebut.
"Kuncinya adalah hasil pemeriksaan forensik DNA, autopsi psikologi sehingga mendapatkan keterangan yang lebih detail lagi," katanya.
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat tersebut.
"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," kata Agus.
Dia mengatakan dari hasil rekaman kamera pemantau, keempat korban adalah satu keluarga terdiri pria berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16).