PBB: Perlu 10 Tahun untuk Bersihkan Ranjau Darat di Mosul
Pertempuran yang berlangsung hampir satu tahun untuk merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah membuat kota itu porak peranda.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membersihkan ranjau darat di kota Mosul di Irak, dan mungkin puluhan tahun lagi untuk menghilangkan ribuan ton bahan peledak yang berserakan di bekas markas kelompok militan ISIS itu.
Pertempuran yang berlangsung hampir satu tahun untuk merebut kota Mosul dari kelompok militan ISIS telah membuat kota itu porak peranda.
-
Apa yang terjadi pada kendaraan PBB di Gaza? Video kendaraan yang menjadi sasaran menunjukkan beberapa lubang peluru telah menembus jendela mobil.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Kenapa militer Israel menembak kendaraan PBB? “Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kapan IPB resmi didirikan? Pendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 1963 merupakan tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam bidang pertanian.
-
Kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB dengan tujuan untuk: Membantu masyarakat: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Dengan memberikan kemudahan, diharapkan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Mendukung pertumbuhan ekonomi: Keringanan pajak dapat mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.
Sekitar 800 ribu penduduk melarikan diri dari kota itu, tapi kini banyak yang mengatakan ingin kembali ke rumah mereka, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (9/2).
Pejabat PBB yang mengurus usaha pembersihan ranjau darat mengatakan kota tua Mosul sudah rata dengan tanah dan penduduk belum diizinkan kembali, karena banyak terdapat sisa-sisa ranjau darat dan bahan peledak lainnya.
Kepala badan PBB itu, Pehr Lodhammer mengatakan semua ranjau darat dan bahan peledak itu harus diamankan sebelum penduduk diizinkan kembali ke kampung halamannya.
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mengunjungi Mosul pada Juli 2017, usai militer negara tersebut berhasil mengalahkan kelompok teror ISIS.
"Kemenangan sudah pasti kita rebut, mereka (ISIS) memang masih ada yang tersisa. Ini hanya masalah waktu untuk kita mengumumkan kemenangan besar bagi rakyat kita," sebut Al-Abadi seperti dikutip dari BBC.
Saat Abadi menginjakkan kaki di Mosul, perayaan menyambut kemenangan ini dilakukan di beberapa sudut jalan.
Meski sudah ada perayaan, PM Al-Abadi belum mengumumkan kemenangan lewat pidato resmi. Hal ini mengingat ada sejumlah kecil wilayah di Mosul yang masih dikuasai antek ISIS.
"Kota sudah dibebaskan, cuma ada satu atau dua kantong yang masih dikontrol oleh ISIS," sebut keterangan resmi kantor PM Irak.
Kantor PM menyatakan, pidato kemenangan resmi akan disampaikan jika seluruh kota sudah dikuasai pemerintah Irak.
Mereka yakin, kemenangan penuh itu bisa terwujud dalam waktu dekat. Sebab, hanya daerah kecil yang dekat Sungai Tigris yang masih dikuasai ISIS.
Demi merebut daerah tersebut, serangan udara dan tembakan terus mereka lanjutkan. Akibatnya, masih terlihat gumpalan asap hitam di langit Kota Mosul.
Direbutnya Mosul merupakan kekalahan terbesar ISIS. Mereka sempat menguasai kota itu selama tiga tahun.
Tentara Irak tidak seorang diri merebut Mosul. Serangan udara koalisi AS menjadi faktor utama kemenangan tersebut.
Upaya perebutan Mosul dari ISIS dilakukan sejak Oktober 2016. Pada Januari lalu mereka berhasil merebut sisi timur Mosul.
Setelah delapan bulan bertempur, akhirnya Mosul dapat direbut seluruhnya. Meski demikian, akibat perang yang sangat panjang, ribuan warga sipil jadi korban jiwa sementara satu juta lainnya mengungsi ke tempat aman.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Hampir Tewas Dikudeta Militan Asing
Trump Sebut Irak dan Suriah 100 Persen Bebas dari ISIS Pekan Depan
ISIS Disebut akan Bangkit Kembali di Suriah dan Sinai
Mantan Simpatisan ISIS Ini Ikut Deklarasi Damai Jelang Pemilu 2019
ISIS Klaim sebagai Pelaku Pengeboman Gereja di Filipina
ISIS Bangun Jaringan Filipina-Malaysia-Indonesia di Bawah Komando Mahmud Ahmad