Pembunuh TKI Adelina terancam hukuman gantung di Malaysia
Pembunuh TKI Adelina terancam hukuman gantung di Malaysia. Pengadilan telah menjatuhkan dua tuntutan terhadap dua tersangka dalam kasus kematian Adelina. Mereka adalah ibu yang merupakan majikan, dan anaknya.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim mengatakan majikan yang membunuh tenaga kerja asal Indonesia, Adelina Jemira Sau (Lisao), terancam hukuman mati dengan pasal pembunuhan. Selain itu, polisi juga sudah menetapkan tiga tersangka dari kasus ini.
"Malaysia memiliki proses hukum yang lengkap dan adil. Jika sekiranya tersangka ditentukan bersalah, maka hukuman maksimal yang akan dijatuhkan adalah hukuman gantung sampai mati," kata Datuk Sri, saat ditemui di kantor Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta Selatan, Rabu (21/2).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
Datuk Sri menuturkan, pengadilan telah menjatuhkan dua tuntutan terhadap dua tersangka dalam kasus kematian Adelina. Mereka adalah ibu yang merupakan majikan, dan anaknya.
"Ada dua tuntutan yang dijatuhkan terhadap dua tersangka yang sudah ditangkap. Mahkamah menjatuhkan tuduhan pembunuhan kepada ibunya yang bertindak sebagai majikan sementara seorang lagi yang merupakan anaknya dituntut dengan Undang-Undang Section B tentang imigrasi karena telah mempekerjakan pekerja ilegal," jelas Datuk Sri.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim ©2018 Merdeka.com/Ira Astiana
Dalam kasus ini, pemerintah Malaysia tidak akan menyelesaikannya secara kenegaraan. Sebab, Adelina merupakan pekerja ilegal di Malaysia sehingga tidak ada landasan yang kuat untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelaku.
"Dalam hal ini, kami hanya akan bertindak secara kemanusiaan untuk menyelesaikan kasus Adelina dan memberi hukuman seadil-adilnya bagi pelaku," ungkapnya.
Datuk Sri juga menjelaskan, selain berkewajiban menjalani proses hukum, para pelaku juga dituntut untuk menyelesaikan persoalan kompensasi dengan keluarga Adelina di NTT.
"Kami juga mendapat maklumat dari KJRI Pulau Penang yang menyatakan bahwa kompensasi kepada keluarga korban telah diberikan. Jadi ada seseorang yang datang dan mengatasnamakan majikan ke pihak KJRI, lalu membayarkan kompensasi senilai 63.900 RM. Uang tersebut sudah termasuk gaji yang ditunggak, kompensasi, dan bantuan pemakaman jenazah," paparnya.
Baca juga:
Majikan TKI Adelina didakwa pasal pembunuhan
Prihatin dengan kasus TKI Adelina, Malaysia janji terapkan hukuman paling adil
Keluarga Adelina terima santunan Rp 271 juta
Aksi seribu lilin warga Kupang protes moratorium TKI
Ini penyebab mengapa TKI sering disiksa di Malaysia