Pemerintah China masih larang muslim Xinjiang berpuasa di Ramadan
Pelarangan ini terus berjalan dari tahun ke tahun.
Bulan suci Ramadan tahun ini tampak masih menjadi bulan yang berat bagi muslim Uighur di wilayah Xinjiang untuk berpuasa. Pasalnya, pemerintah China melanjutkan aturan larangan menjalankan ibadah wajib tersebut.
Pemberitaan laman the Independent, Rabu (8/6), aturan ini didasari oleh pemikiran bila keimanan Islam Uighur menjadi ancaman bagi kekuasaan kepemimpinan Beijing, kata Dixlat Raxit dari Kongres Uighur Dunia.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Kapan bazar Ramadan di Jati Padang diadakan? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
-
Kapan puasa Ramadhan dijalankan? Sesuai dengan namanya, puasa ini dikerjakan pada saat memasuki bulan Ramadhan.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
Pemerintah China yang dikuasai Partai Komunis melarang seluruh pegawai negeri, siswa, dan guru muslim di wilayah Xinjiang berpuasa di bulan suci Ramadan. Padahal di wilayah tersebut diketahui 58 persen adalah populasi Muslim.
Notifikasi larangan tersebut terpampang jelas di website pemerintahan di kota Korla, "selama Ramadan, penjual makanan dan minuman tidak boleh tutup," tulis notifikasi tersebut.
Rasa tidak saling menghormati antar umat ini jelas mendapat kecaman dari Kelompok Hak Asasi Manusia. Mereka menyalahkan konflik wilayah antara 10 juta minoritas Muslim Uighur dengan pasukan keamanan negara pembatasan agama dan budaya yang masih berkecamuk.
Xinjiang dilaporkan sering melancarkan serangan terhadap pemerintah China dan belum lama ini Beijing menuding kelompok militan di Xinjiang menyerang sejumlah tempat untuk menuntut kemerdekaan di wilayah kaya sumber daya alam itu.