Peneliti Hong Kong Temukan Kombinasi Obat Oral Baru Untuk Covid-19
Peneliti Hong Kong menemukan kombinasi obat baru yang dapat mengobati Covid-19 yang diberikan secara oral.
Peneliti Hong Kong menemukan kombinasi obat baru yang dapat mengobati Covid-19 yang diberikan secara oral.
Obat antivirus spektrum luas ini berpotensi untuk memfasilitasi pengobatan di rumah dan mengurangi beban di rumah sakit, menurut para peneliti.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa saja jenis obat-obatan terlarang di masa kini yang dulunya digunakan sebagai obat? Sejumlah obat yang pada saat ini dianggap terlarang, pada masa lalu sempat digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan.
-
Apa itu obat cacing? Obat cacing, seperti namanya, dirancang untuk mengatasi infeksi cacing di dalam tubuh manusia. Cacing-cacing yang sering diatasi oleh obat cacing termasuk cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Kapan obat cacing efektif? Obat ini bekerja dengan cara membunuh cacing dewasa, larva, dan telurnya di dalam tubuh manusia.
Para peneliti dari Universitas Hong Kong mengevaluasi penggunaan gabungan obat-obatan yang digunakan secara klinis, koloid bismuth subcitrate (CBS) dan N-acetyl cysteine (NAC), dan menemukan bahwa terapi koktail - kombinasi dua atau lebih obat - menekan siklus replikasi virus, mengurangi muatan virus (virus load) di paru-paru dan memperbaiki pneumonia yang diinduksi virus dalam model infeksi hamster, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Science.
Kombinasi "CBS+3NAC" juga menekan replikasi jenis virus corona lain termasuk virus corona terkait sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), menurut para peneliti, dikutip dari The Straits Times, Kamis (27/1).
Bagi sebagian besar pasien dengan infeksi ringan hingga sedang, obat Covid-19 oral "akan membantu memfasilitasi perawatan rawat jalan dan mengurangi beban fasilitas kesehatan," tulis para peneliti.
Profesor Sun Hongzhe, di Departemen Kimia Universitas Hong Kong yang memimpin penelitian, mengatakan kepada Caixin, kedua obat tersebut telah digunakan secara klinis selama lebih dari 20 tahun.
Tim peneliti berhubungan dengan perusahaan farmasi, dengan harapan dapat bergerak maju dengan uji klinis dan pembuatan kombinasi obat, kata Profesor Sun.
Profesor Sun menambahkan, karena obat tersebut telah digunakan untuk mengobati kondisi lain, uji klinisnya dapat dilakukan langsung pada fase III atau IV, yang secara signifikan dapat mempersingkat proses pengembangan.
Karena varian Omicron dan Delta terus menyebar di seluruh dunia, para peneliti mengatakan adanya "kebutuhan mendesak akan pilihan terapi yang aman dan efektif untuk Covid-19 yang masih langka" sembari menekankan "peningkatan transmisibilitas dan pengurangan sensitivitas terhadap vaksin- perlindungan yang diinduksi".
Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk pil Covid-19 Pfizer, Paxlovid, yang juga merupakan terapi koktail yang bekerja dalam kombinasi dengan obat kedua yang disebut ritonavir untuk membantu senyawa Pfizer bertahan lebih lama dalam aliran darah.
Baca juga:
Ilmuwan Deteksi Versi Siluman dari Omicron, Seperti Apa Bahayanya?
Pfizer Mulai Lakukan Uji Coba Klinis Vaksin Khusus Omicron
Omicron Bertahan Lebih Lama di Permukaan Plastik & Kulit Manusia daripada Varian Lain
UNICEF: Pandemi Sebabkan Anak-Anak Kehilangan Pendidikan Tak Tergantikan
Penelitian: Vaksin Covid Tidak Berpengaruh pada Kesuburan Pria dan Wanita
China Minta Warga yang Beli Obat Demam dan Batuk Harus Tes Covid-19