Penelitian Inggris: Antibodi Terhadap Covid-19 Tidak Bertahan Lama
ilmuwan di Imperial College London melacak tingkat antibodi pada populasi Inggris setelah gelombang pertama infeksi Covid-19 pada Maret dan April. Mereka menemukan, prevalensi antibodi turun dari 6 persen populasi sekitar akhir Juni menjadi 4,4 persen pada September.
Penelitian di Inggris kemarin menemukan, antibodi terhadap virus corona penyebab penyakit Covid-19 menurun dengan cepat selama musim panas. Para peneliti mengatakan, perlindungan setelah infeksi tidak dapat bertahan lama dan meningkatkan prospek kekebalan yang memudar di masyarakat.
Dilansir dari France 24, Selasa (27/10), ilmuwan di Imperial College London melacak tingkat antibodi pada populasi Inggris setelah gelombang pertama infeksi Covid-19 pada Maret dan April. Mereka menemukan, prevalensi antibodi turun dari 6 persen populasi sekitar akhir Juni menjadi 4,4 persen pada September.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Hal tersebut meningkatkan prospek penurunan kekebalan populasi menjelang gelombang kedua infeksi, dan telah menyebabkan karantina serta pembatasan lokal dalam beberapa pekan terakhir.
Meskipun kekebalan terhadap virus corona adalah isu yang kompleks dan keruh, dan dapat dibantu oleh sel T serta sel B yang dapat merangsang produksi antibodi yang cepat setelah terpapar ulang oleh virus, para peneliti mengatakan pengalaman virus corona lainnya membuat kekebalan yang disarankan mungkin tidak bertahan.
“Kami dapat melihat antibodi dan kami dapat melihat mereka menurun dan kami tahu bahwa antibodi itu sendiri cukup melindungi,” jelas Wendy Barclay, Kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London kepada wartawan.
“Berdasarkan bukti yang seimbang, saya akan mengatakan dengan apa yang kita ketahui tentang virus corona lain, tampaknya kekebalan menurun pada tingkat yang sama dengan penurunan antibodi, dan ini merupakan indikasi menurunnya kekebalan pada tingkat populasi,” tambahnya.
Barclay juga mengatakan bahwa berkurangnya antibodi yang cepat dari infeksi tidak selalu berimplikasi pada kemanjuran kandidat vaksin yang saat ini dalam uji klinis. Sebaliknya, vaksin yang baik mungkin lebih baik daripada kekebalan alami.
Reporter Magang: Galya Nge
Baca juga:
Spanyol Umumkan Keadaan Darurat, Berlakukan Jam Malam karena Pandemi Covid-19
China Tes Massal Satu Kota di Xinjiang Setelah Ditemukan Kasus Covid-19
Ahli Penyakit AS: Dampak Vaksin Covid-19 Baru akan Terlihat Kuartal Ketiga 2021
Para Ahli Sebut Vaksin Covid-19 Bisa Menjangkau Seluruh Masyarakat Dunia Akhir 2023
China Masih Larang Masuk Turis Asing dan Warganya Berwisata ke Luar Negeri
Presiden Brasil Tegaskan Tak akan Beli Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac China