Penelitian Israel: Ibu Hamil yang Divaksinasi Lahirkan Bayi dengan Antibodi Covid
Para dokter di Israel menemukan, ketika perempuan hamil divaksinasi Covid-19, bayi mereka lahir dengan antibodi Covid.
Para dokter di Israel menemukan, ketika perempuan hamil divaksinasi Covid-19, bayi mereka lahir dengan antibodi Covid.
Tim di Hadassah Medical Center di Yerusalem memeriksa darah dari tali pusar 40 bayi yang baru lahir, atau sama dengan darah bayi, dan menemukan semuanya memiliki pasokan antibodi yang kuat, sama seperti ibu mereka yang telah disuntik menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
“Ini adalah temuan penting yang meyakinkan, menunjukkan bahwa ibu yang divaksinasi memberikan perlindungan Covid-19 kepada bayinya sebelum mereka lahir,” jelas Kepala Departemen Virologi Hadassah Medical Center, Prof.Dana Wolf kepada The Times of Israel, dikutip Rabu (17/3).
“Ini menggarisbawahi pentingnya memvaksinasi perempuan hamil, dan manfaatnya.”
Bayi dalam penelitian tersebut lahir dari ibu-ibu dari berbagai usia, yang semuanya telah menerima vaksinasi kedua setidaknya seminggu sebelumnya.
Wolf menekankan awalnya otoritas kesehatan tidak merekomendasikan perempuan hamil divaksinasi, tapi kemudian Pusat Pencegahan Penyakit (CDC), WHO, Kementerian Kesehatan Israel dan pihak lainnya mendukung vaksinasi perempuan hamil. Penelitiannya, kata Wolf, memberikan pembenaran lebih lanjut atas keputusan ini.
Sebagian hasil penelitian - mencakup setengah dari bayi yang diperiksa - telah diunggah online dalam versi awal penelitian, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat. Penemuan ini menyusul penelitian Israel lainnya yang menunjukkan ibu yang divaksinasi mengirimkan antibodi ke bayi mereka melalui ASI.
“Dalam penelitian kami, kami menemukan antibodi imunoglobulin G yang aktif melawan lonjakan protein SARS-CoV-2, yang pada dasarnya menghalangi masuknya virus ke sel. Ini mengikuti penelitian yang menunjukkan bahwa susu yang bagus memiliki jenis antibodi lain, Immunoglobulin A,” jelasnya.
Wolf menyampaikan, penelitian belum memastikan antibodi memberikan perlindungan terhadap infeksi, tetapi dia sangat yakin antibodi akan melakukan hal tersebut. Dia menekankan, tidak ada informasi terkait berapa lama bayi akan mempertahankan antibodi mereka, atau perlindungan apa pun yang mungkin mereka berikan.
Wolf melakukan penelitiannya dengan rekan-rekan dari departemen kebidanan dan ginekologi Hadassah, termasuk Amihai Rottenstreich dan Shay Potrat.
“Metodologi kami membuntuti perempuan yang telah divaksinasi yang melahirkan mulai Februari, dan jika mereka setuju, pada saat melahirkan kami melihat darah ibu dan darah dari tali pusat yang sama dengan darah dari janin,” jelasnya.
“Dari pemeriksaan darah kami menemukan perempuan yang divaksinasi, yang semuanya diberikan suntikan pada trimester ketiga, memiliki tingkat antibodi yang sangat tinggi, dan yang lebih penting adalah adanya transfer antibodi yang efisien dari ibu ke janin melalui plasenta,” lanjutnya.
“Temuannya adalah antibodi secara efektif diteruskan ke bayi baru lahir dan kami yakin ini berarti perlindungan terhadap virus corona diteruskan.”
(mdk/pan)