Perang Dagang AS-China Kian Memanas, Trump Bakal Bertemu Xi Jinping di KTT G20
Sebelumnya, China mengumumkan akan menaikkan tarif pada sejumlah barang AS termasuk sayuran beku dan gas alam cair, sebuah langkah yang mengikuti keputusan Washington pekan lalu untuk meningkatkan pungutannya sendiri atas impor China senilai USD 200 miliar.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan akan bertemu Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada pertemuan G20 di Jepang yang dijadwalkan berlangsung Juni mendatang.
Trump pada Senin (13/5) menyampaikan, dirinya berharap dialognya dengan Xi bisa mencapai hasil, karena perang dagang antara China dan AS semakin kuat.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
Sebelumnya, China mengumumkan akan menaikkan tarif pada sejumlah barang AS termasuk sayuran beku dan gas alam cair, sebuah langkah yang mengikuti keputusan Washington pekan lalu untuk meningkatkan pungutannya sendiri atas impor China senilai USD 200 miliar.
Trump mengingatkan Beijing agar tidak mengeluarkan balasan atas kebijakan AS. "Kita sepakat dengan mereka. Kita memiliki hubungan baik," jelasnya sebagaimana dilansir Aljazeera, Selasa (14/5).
Trump menambahkan, dia belum memutuskan apakah akan melanjutkan kenaikan tarif atas barang-barang produksi China sekitar USD 325 miliar.
Pada Senin (13/5), China mengatakan pihaknya berencana menetapkan tarif impor mulai dari lima persen menjadi 25 persen pada 5.140 produk AS pada daftar target revisi USD 60 miliar. Disebutkan bahwa tarif ini akan berlaku pada 1 Juni.
"Penyesuaian China pada tarif tambahan merupakan respons terhadap unilateralisme dan proteksionisme AS," kata Kementerian Keuangan China. "China berharap AS akan kembali ke jalur yang benar dari perdagangan bilateral dan konsultasi ekonomi dan bertemu dengan China di tengah jalan," lanjut pernyataan tersebut.
Terkait rencana bertemu Vladimir Putin, Kremlin menyampaikan tak ada jadwal pertemuan yang diagendakan pada tanggal 28-29 Juni mendatang.
"Belum ada permintaan (pertemuan). Juga belum ada perjanjian sejauh ini," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada kantor berita The Interfax.
Baca juga:
Balas Amerika Serikat, China Naikkan Tarif Impor Produk AS Mulai 1 Juni
Perang Dagang Berlanjut, Bagaimana Ekonomi Global dan Indonesia?
Imbas Perang Dagang AS-China, IHSG Ditutup Melemah
Rupiah Merosot Seiring Masih Berlanjutnya Perang Dagang China-AS
Perang Dagang, Prediksi Serangan Balasan Terbaru China Pada AS
Miliuner Warren Buffett Sebut Perang Dagang Berdampak Buruk Bagi Dunia