Perempuan Pertama di Dunia Sembuh dari HIV Setelah Transplantasi Sel Induk
Seorang pasien asal AS yang menderita leukimia menjadi perempuan pertama dan orang ketiga di dunia yang sampai saat ini dinyatakan sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel induk dari seorang pendonor.
Seorang pasien asal AS yang menderita leukimia menjadi perempuan pertama dan orang ketiga di dunia yang sampai saat ini dinyatakan sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel induk dari seorang pendonor yang kebal dari virus yang menyebabkan AIDS itu. Kabar gembira ini dilaporkan para peneliti pada Selasa.
Kasus perempuan paruh baya dari ras campuran, yang dipresentasikan pada Konferensi Retrovirus dan Infeksi Oportunistik di Denver ini, juga yang pertama kali melibatkan darah tali pusat (cord blood) pendekatan baru yang dapat membuat pengobatan ini tersedia untuk lebih banyak orang.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Bagaimana cara untuk menunjukkan kepedulian terhadap pengidap HIV/AIDS? Bersikaplah peka dan dukung mereka yang menderita AIDS. Selamat Hari AIDS Sedunia 2023.
-
Mengapa AIDS dianggap berbahaya? HIV AIDS adalah penyakit yang menjadi momok bagi setiap orang. Hal ini karena penyakit tersebut berbahaya dan tingkat kesembuhannya yang rendah.
Sejak menerima darah tali pusat untuk mengobati leukemia myeloid akutnya - kanker yang dimulai pada sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang - perempuan tersebut telah dalam remisi dan bebas dari virus selama 14 bulan, tanpa memerlukan pengobatan HIV ampuh yang dikenal sebagai terapi antiretroviral.
Dua kasus sebelumnya ditemukan pada pria - satu kulit putih dan satu Latin - yang menerima sel induk dewasa, yang lebih sering digunakan pada transplantasi sumsum tulang.
"Sekarang ini adalah laporan ketiga dari penyembuhan di rangkaian ini, dan yang pertama pada perempuan yang hidup dengan HIV," jelas Sharon Lewin, Presiden Terpilih dari International AIDS Society, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (16/2).
Kasus ini adalah bagian dari penelitian besar AS yang dipimpin Dr Yvonne Bryson dari Universitas California Los Angeles (UCLA) dan Dr Deborah Persaud dari Universitas John Hopkins di Baltimore. Penelitian ini bertujuan untuk mengikuti 25 orang dengan HIV yang menjalani transplantasi sel punca atau sel induk yang diambil dari darah tali pusat untuk pengobatan kanker dan penyakit serius lainnya.
Kebal HIV
Pasien dalam uji coba pertama menjalani kemoterapi untuk membunuh sel imun kanker. Dokter lalu mencangkok sel punca dari orang dengan mutasi genetik spesifik di mana mereka kekurangan reseptor yang digunakan oleh virus untuk menyerang sel.
Para ilmuwan percaya orang-orang ini kemudian mengembangkan sistem kekebalan yang bisa melawan HIV.
Lewin mengatakan transplantasi sumsum tulang bukanlah strategi yang tepat untuk menyembuhkan kebanyakan orang yang hidup dengan HIV. Tetapi, lanjutnya, laporan itu "mengkonfirmasi bahwa penyembuhan HIV adalah mungkin dan lebih jauh memperkuat penggunaan terapi gen sebagai strategi yang layak untuk penyembuhan HIV."
Studi ini menunjukkan, elemen penting untuk keberhasilan adalah transplantasi sel yang resistan terhadap HIV. Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa efek samping transplantasi sel induk umum yang disebut penyakit graft-versus-host, di mana sistem kekebalan donor menyerang sistem kekebalan penerima, berperan dalam kemungkinan penyembuhan.
"Secara keseluruhan, ketiga kasus penyembuhan pasca transplantasi sel induk ini semuanya membantu mengungkap berbagai komponen transplantasi yang benar-benar kunci penyembuhan," jelas Lewin.