Perkuat kerja sama bidang ekonomi, Menlu Angola kunjungi Indonesia
Perkuat kerja sama di bidang ekonomi, Menlu Angola kunjungi Indonesia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyebutkan kunjungan ini merupakan suatu sambutan positif negara di Afrika terhadap Indonesia, sebagai mitra strategis.
Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti akan mengunjungi Indonesia pada 10 hingga 12 April mendatang. Dalam kunjungan ini, Georges akan bertemu Menlu Retno Marsudi dan membahas lebih banyak kerja sama di bidang ekonomi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyebutkan kunjungan ini merupakan suatu sambutan positif negara di Afrika terhadap Indonesia, sebagai mitra strategis. Pasalnya, Angole merupakan negara ketiga terbesar di Benua Hitam, setelah Afrika Selatan dan Nigeria.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
-
Bagaimana Kementan memperkuat kerja sama peternakan dengan Timor Leste? Bentuk kerjasama kedua negara sudah dikukuhkan dalam bentuk komitmen melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Pertanian Timor Leste yang telah ditandatangani pada tanggal 19 Juli 2022.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan? Puan pun menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan untuk bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Apalagi Afrika telah memiliki Agenda 2063: The Africa we Want.
-
Kapan kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya ditandatangani? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
"Angola merupakan salah satu pasar sangat potensial bagi Indonesia, merupakan negara ketiga terbesar di Afrika," ujar pria akrab disapa Tata, di kantor Kemlu, Jumat (7/4).
Tata mengungkapkan beberapa produk Indonesia yang sudah diekspor ke Angola, berupa minyak kelapa sawit, kendaraan, furnitur, kertas dan beberapa barang lainnya. Dia menambahkan, pihaknya sedang merencanakan kunjungan Georges ke beberapa perusahaan yang bekerja di industri strategis, semisal PT. Pindad dan PTDI.
Sementara itu, Angola merupakan mitra penting bagi Indonesia, terutama di sektor energi. Pasalnya, Angola mengimpor cukup banyak minyak karena mereka negara kedua penghasil minyak terbesar di Benua Hitam, setelah Nigeria.
Dari kunjungan ini, Tata mengaku akan ada sekitar dua atau tiga nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani. Sayangnya Kemlu masih bungkam mengenai MoU tersebut.
"Kita harapkan kunjungan ini bisa mengembangkan spesifikasi kerja sama kita, tak hanya di bidang energi, tapi juga sampai ke industri strategis," pungkasnya.
Jubir Kemlu ini menambahkan, Angola merupakan mitra dekat Indonesia tak hanya secara pribadi, namun juga di forum multilateral, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Nilai dagang Indonesia dengan Angola memang tak begitu besar di 2016, sekitar USD 192,8 juta. Diharapkan akan lebih banyak lagi kerja sama usai kunjungan ini.
Warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Angola mencapai 206 orang. Tata menyebutkan, sebagian besar dari mereka adalah profesional di minyak dan pertambangan, serta hospitality.
(mdk/che)